Sanusi Optimistis Kabupaten Malang Surplus Padi Sampai Akhir Tahun

Ilustrasi

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya menggenjot produktivitas padi di Kabupaten Malang.

Upaya ini dilakukan karena stok beras di Kabupaten Malang juga disalurkan ke daerah lain sebagai langkah pentingnya menguatkan ketahanan pangan.

“Karena Kabupaten Malang itu salah satu andalannya pertanian, dan pusat lumbung pangan Jawa Timur. Saya mendukung semua upaya peningkatan produktivitas sawah,” ucap Bupati Malang, HM Sanusi, saat ditemui awak media, Senin (17/10).

Untuk mewujudkan itu semua, lanjut Sanusi, Pemkab mematuhi aturan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) untuk mencegah alih fungsi, dan saat ini luas LSD ada sekitar 43 ribuan hektare yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang.

Baca Juga: Pemkab Malang Tambah Rp6 Miliar Untuk Revitalisasi Gedung Sekolah

Baca Juga: Lewat Rute Ini untuk Mengakses Jalur Alternatif Masuk Kota Batu

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Club Motor di Malang Doa Bersama di Area Stadion Kanjuruhan

“Sawah-sawah itu diplot untuk memproduksi padi, di tahun 2021, produksinya mencapai 480 ribu ton. Tahun 2022 ini kapasitas produksinya bisa mencapai hasil yang sama bahkan lebih, atau surplus,” jelasnya.

Sanusi optimistis, pada akhir tahun diprediksi ada surplus padi. Untuk Kabupaten Malang, hasil pertanian juga turut menyumbang pertumbuhan ekonomi.

“Pertumbuhan tersebut sebagian besar didominasi dari sektor pertanian. Untuk itu, diharapkan OPD terkait terus memantau produksi padi serta melindungi sawah-sawah yang ada,” harapnya.

Baca Juga: Sengketa Tanah dan Bangunan di Kayutangan Heritage, Pemilik Ajukan Gugatan Perlawanan

Baca juga: Sutiaji Sambut Baik Gelaran Internasional Bulu Tangkis di Malang, Bukti Kebangkitan Olahraga

Baca Juga: Atlet Putri Tenis Meja Mengulang Prestasi Gemilang di Ajang Tavola Cup UM 2022

Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputra mengatakan, di saat pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi penyelamat perekonomian Kabupaten Malang.

“Jadi di tahun 2020 lalu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang minus 2,68 persen. Sedangkan pada tahun 2021, ekonomi sudah mengalami kenaikan menjadi sebesar 3,12 persen. Total, grafik ekonomi kabupaten naik hingga 5,8 persen,” katanya.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Malang ini menjelaskan, peran pertanian sangat penting, untuk itu Pemkab Malang menjamin perlindungan pada sawah, dan saat ini produktivitas pertanian masih mencapai sekitar 70 persen, yang di akhir tahun mendatang bisa memenuhi kebutuhan lokal sebanyak 400 ribuan ton.

Baca Juga: Wisuda ke-68, ITN Malang Terus Komitmen Cetak SDM Berkualitas

“Kita sudah mencapai 73 persen dari total kebutuhan beras Kabupaten Malang. Akhir tahun, besar kemungkinan surplus lagi seperti tahun lalu,” tegasnya

Sebagai informasi, di tahun 2021 lalu, produktivitas padi di Kabupaten Malang mencapai 480 ribu ton beras. Dengan konsumsi lokal sebanyak 400 ribu ton, maka ada surplus 80 ribu ton.(end)