Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Club Motor di Malang Doa Bersama di Area Stadion Kanjuruhan

Anggota HDCI Malang dan Anggota FOM saat melakukan doa bersama untuk mendoakan para korban tewas akibat Tragedi Stadion kanjuruhan di Pintu 13 dan di Patung Singa, di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Bentuk kepedulian dan empati terhadap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang suporter Aremania, ditunjukkan anggota Club Motor Malang dengan doa bersama di Gate/pintu 13, Ahad (16/10).

Ratusan club Motor tersebut terdiri dari puluhan Anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Malang dan Federasi Otomatif Malang (FOM).

Sebelum melakukan doa bersama, mereka juga memberikan bantuan berupa uang kepada keluarga korban tewas akibat Tragedi Kanjuruhan, yang ada di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen.

Baca juga: Atlet Putri Tenis Meja Mengulang Prestasi Gemilang di Ajang Tavola Cup UM 2022

Pengurus Bidang Sosial HDCI Pusat, Edy Wiyono mengatakan, ini kegiatan kemanusiaan, dan sosial, sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.

“Doa bersama ini ditujukan kepada para korban suporter Aremania, baik yang meninggal dunia maupun korban luka-luka,” ucap Edy saat ditemui awak media, Ahad (16/10).

“Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan HDCI Malang dan FOM terhadap saudara-saudara kita, suporter Aremania yang telah meninggal dunia saat insiden Stadion Kanjuruhan,” tambahnya.

Pria yang juga sebagai Ketua KONI Kota Malang ini menjelaskan, kegiatan sosial tersebut diikuti 75 orang Anggota HDCI Malang dan 25 orang Anggota FOM.

“Semoga kejadian tersebut merupakan kejadian yang terakhir dalam gelaran Liga Sepak Bola Indonesia. Dan harapan kami, semoga kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi lagi di Malang dan di tanah air,” jelasnya.

Menurut Edy, pemberian bantuan untuk para korban tewas Tragedi Kanjuruhan ini bakal dilakukan kembali, mengingat dalam peristiwa tersebut ada 132 orang suporter Aremania yang menjadi korban tewas rata-rata warga Malang Raya.

“Next times atau lain waktu kita agendakan lagi. Ini menjadi perhatian kami untuk bisa kembali memberikan bantuan kepada keluarga korban,” terangnya.

Lebih lanjut, Edy menegaskan, Tragedi Kanjuruhan ini menjadi bahan introspeksi pada diri kita bersama, termasuk TNI/Polri agar dalam setiap melakukan pengamanan sepak bola tidak terulang kembali.

“Doa bersama yang kita lakukan sebagai introspeksi diri agar berbagai kegiatan khususnya keolahragaan, dan kegiatan ini merupakan ungkapan bela sungkawa dan duka yang mendalam terhadap tragedi yang memakan banyak korban jiwa,” pungkasnya.(end)