Shobabe, Terobosan Baru Donasi Barang Bekas dari Baitul Mal Ahad Pon

Ade Herawanto memberikan sambutan launching Shobabe. (Istimewa)

MALANGVOICE – Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Baitul Mal Ahad Pon melaunching terobosan baru untuk berdonasi. Program itu dinamakan Shodaqoh Barang Bekas (Shobabe).

Shobabe dilaunching pada Minggu (21/6) di kawasan Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang.

Acara yang dikemas sederhana ini diawali pengajian dan istigosah rutin Minggu Pon Pandanwangi.

Perwakilan Shobabe, Hendra Erwanto, mengatakan, Shobabe ini merupakan ekspansi kegiatan donasi Baitul Mal Ahad Pon yang sudah berjalan kurang lebih satu tahun.

“Nah, dengan kondisi yang sekarang ini kan kita tidak bisa mengharapkan full, makanya kita dirikan Shobabe,” katanya.

Sesuai namanya, Shobabe merupakan sistem donasi yang mengumpulkan barang bekas layak pakai. Bisa berupa alat elektronik, mainan anak, hingga perabot rumah tangga. Semua barang itu bisa dikumpulkan di Shobabe dan akan dijual. Hasil penjualan barang bekas bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, contohnya anak yatim dan dhuafa.

“Saat ini barangnya yang sudah terkumpul sudah cukup banyak. Tapi kita masih belum menghitung. Tapi kalau sudah terjual dan diuangkan, kurang lebih antara 5 sampai 7 juta rupiah,” lanjut Hendra.

Pemberian santunan anak yatim dan dhuafa. (Istimewa)

Lebih lanjut Hendra mengatakan, Shobabe 100 persen bergerak melalui media sosial @shobabemalang agar cakupannya bisa lebih luas. Jadi harapannya tidak melulu di kawasan Pandanwangi atau Blimbing, tapi bisa diikuti sampai luar kota.

Sementara itu, Ketua Baitul Mal Ahad Pon (BMAP), Abdurrakhim, menjelaskan, Shobabe ini merupakan terobosan dari Baitul Mal Ahad Pon yang selama mengandalkan dari donatur berupa uang saja.

“Shobabe ini tujuannya untuk mengcover yang selama ini kita memberikan santunan kepada anak-anak yatim sebanyak 23 anak dan kaum duafa itu,” ia menambahkan.

BMAP sendiri akan segera memiliki sekretariat di Pandanwangi untuk bisa dijadikan tempat menampung barang donasi Shobabe.

“Gudang nanti akan dibangun dengan dilengkapi dengan adanya stand-stand. Untuk tim-timnya nanti kita melibatkan karang taruna,” jelasnya.

Pembina Shobabe dan Baitul Mal Ahad Pon (BMAP), Ade Herawanto, turut datang melaunching terobosan baru ini. Ia juga sempat menyumbangkan suara emasnya melantunkan Shalawat Bani Hasyim untuk tolak balak.

Ade yang juga frontman d’Kross Community sangat antusias dengan kegiatan sosial ini karena pasti bermanfaat bagi banyak orang.

“Selama ini kami selalu mendukung beragam kegiatan di Bhumi Arema, seperti tinju, mural graffiti, ekstreem sport, kegiatan sosial budaya dan keagamaan. Meski hanya bertaraf lokal di Bhumi Arema ini sesuai prinsip d’Kross – Aremania – think globally, act locally,” ujarnya.

Sam Ade sapaan akrabnya menambahkan, kegiatan yang merupakan inovasi BMAP ini sebenarnya bermula dari pengajian rutin dan istighotsah yang diadakan Minggu Pon, di Pandanwangi yang berpusat eks lokalisasi Kalisari legendaris sebagai pusat pelacuran terbesar se Malang Raya.

“Saat ini majelis dan BMAP akan dikembangkan supaya lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan Insha Allah bagi Bhumi Arema tercinta. Seperti santunan anak yatim piatu dan dhuafa bantuannya berasal dari shodaqoh barang bekas itu,” ia menandaskan.(der)