Kegiatan PTM Terbatas di Kabupaten Malang Dipastikan Mulai Digelar Besok

Ilustrasi KBM Tatap Muka. (Toski D).

MALANGVOICE – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Malang dipastikan akan digelar mulai Selasa (7/9) besok.

Hanya saja sekolah penyelenggara PTM harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, terutama menyangkut protokol kesehatan (Prokes).

“Seluruh sekolah di Kabupaten Malang memang sudah boleh menggelar PTM. Hari ini surat edaran sudah kami (Dinas Pendidikan) terbitkan,” ucap Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang, Suwandi, Senin (6/9).

Baca juga: 6 September Batas Penentuan PTM Sekolah di Kabupaten Malang, Ini Alasannya

Prabowo Beri Semangat Komcad di Kota Malang

Suwandi menjelaskan, saat ini di Kabupaten Malang, hampir semuanya atau 90 persen dari sekolah di Kabupaten Malang sudah siap menggelar PTM.

“Pada intinya di masing-masing satuan pendidikan apabila cek listnya di Dapodik itu terpenuhi, maka boleh menggelar tatap muka terbatas,” terangnya.

Baca juga: Cegah Joki di SKD CPNS, Panitia Buat Verifikasi Berlapis

Suwandi mengakui, jika saat ini banyak gedung sekolah yang dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter) untuk para pasien covid.

Meski demikian dirinya yakin jika dalam Minggu terakhir semua pasien yang ada di Isoter di gedung sekolah telah dipindahkan.

“Kalau Isoter insyaallah mulai dari minggu kemarin yang di sekolah sudah dipindahkan. Saat ini tempat isoter hanya di Rusunawa Kepanjen, hotel Mirabell dan di Lawang. Sekolah tidak digunakan untuk Isoter lagi,” terangnya.

Baca juga:DPMD Kabupaten Malang: Pilkades Tunggu Perbub

Dalam sekolah luar jaringan (luring) yang digelar setelah beberapa kali ditunda ini, lanjut Suwandi, Dindik meminta supaya sekolah bisa memastikan seluruh warga sekolah, mulai dari tenaga pendidik hingga murid menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Kuotanya dibatasi 30 sampai 50 persen, itu ya gantian. Pembelajaran kan maksimal hanya 2 – 3 jam. Bisa jadi kalau terdiri atas enam kelas, karena hanya 30 persen, mungkin hari ini kelas 1 dan 2 saja. Besoknya bisa kelas 3 dan 4. Tinggal lihat jumlahnya dari masing-masing kelas itu banyak atau tidak,” urainya.

Baca juga: Hari Pertama SKD CPNS Kota Malang Terkendala Server Down

Lebih lanjut, Suwandi menerangkan, berdasarkan data yang ada di Dindik Kabupaten Malang, ada sekitar 139 siswa yang telah diajukan untuk mendapatkan suntikan vaksin.

“Dari jumlah siswa yang diajukan itu, untuk berapa persen yang sudah disuntik vaksin saya belum tahu,” tegasnya.

Baca juga:Inspektorat Kabupaten Malang Anggap Temuan BPK tentang Bansos Selesai, Padahal…

Sebab, tambah Suwandi, hingga saat ini baik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang maupun kepala sekolah belum memberikan laporan terkait kegiatan vaksinasi bagi siswa.

“Kalau bisa semuanya divaksin supaya tidak terlalu was-was saat PTM. Dindik sudah mengajukan vaksinasi ke Dinkes. Tapi, biar cepat, alangkah baiknya kepala sekolah berkordinasi dengan puskesmas,” Suwandi mengakhiri.(end)