MALANGVOICE – Akses jalan masuk-keluar Kota Batu di sisi utara terganggu. Kendaraan roda empat untuk sementara waktu dilarang melintas di wilayah Jurang Susu, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintas karena hampir separuh badan jalan ambrol.
Ambrolnya separuh jalan penghubung Kota Batu dengan Kabupaten Malang ini terjadi pada Sabtu lalu (26/11). Hal itu dipicu karena intensitas hujan tinggi sehingga meningkatkan kejenuhan tanah dan mengakibatkan ambrolnya plengsengan penahan jalan. Di lokasi, petugas memasang batas jarak pengamen agar pengendara tak terperosok.
“Intensitas hujan tinggi memicu pergerakan tanah sehingga hampir separuh jalan ambles. Ditambah lagi menahan beban pohon besar yang ada di atas permukaan jalan,” ujar Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Baca juga:
Linmas di Kota Malang Diminta Aktif Laporkan Peredaran Rokok Ilegal
Stadion Kanjuruhan Dibagi Sistem Zona, Wajib Single Seat
Pertama Kali Binus Gelar Wisuda di Malang
Khofifah: AMN Akan Dibangun di Malang
Ia mengatakan, perbaikan jalan akan dilakukan sesegera mungkin. Anggaran diperkirakan akan menggunakan belanja tidak terduga (BTT). Pihaknya melakukan koordinasi dengan DPUPR Kota Batu terkait kebutuhan biaya perbaikan infrastruktur jalan itu.
“Perbaikan jalan di Jurang Susu masuk bahasan saat rapat OPD bersama Wali Kota Batu. Diupayakan segera mungkin, sekalipun penggunaan anggaran 2022 waktunya mepet. Ada di ranah dinas teknis untuk perhitungan RAB-nya,” ujar dia.
Baca juga:
Karang Taruna Diwajibkan Menjaga Moral dan Bentuk Wirausahawan Berjiwa Sosial
Flower Art Carnival Pertegas Kota Batu sebagai Sentra Bunga Hias Nasional
Anggaran Daerah Rawan Bencana Masih Minim
Pembangunan Jalan Tembus Sisir-Pandanrejo Capai 65 Persen
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyampaikan, pihaknya tengah memantapkan kajian detail teknis. Metode perbaikan infrastruktur jalan di lokasi itu ada beberapa opsi. Antara lain perbaikan secara manual, beton hingga grouting.
Terpenting, kata Alfi, jalur akses masuk ke Kota Batu itu butuh penanangan cepat agar kembali optimal sebelum akhir tahun. Mengingat, ketika penghujung tahun arus kendaraan mengalami peningkatan.
“Akan kami mantapkan dulu kajian teknisnya. Paling 1-2 hari selesai menentukan metode perbaikannya sekaligus kebutuhan anggaran. Kalau perbaikan manual waktunya mencukupi, kami pakai itu, biayanya juga murah. Dibanding teknologi tinggi, tapi waktunya lama dan biayanya mahal,” ungkap dia.(der)