Nilai Ekspor Kota Batu Naik Dua Kali Lipat di Tahun 2022, Ini Sebabnya

MALANGVOICE – Nilai ekspor Kota Batu di tahun 2022 lalu naik dua kali lipat mencapai Rp17,5 miliar. Sementara di tahun 2021 angkanya tembus di kisaran Rp6 miliar.

Produk UMKM mendominasi pengiriman ekspor, bukan lagi tanaman hias seperti tahun-tahun sebelumnya saat terkurung pandemi.

Kabid Perdagangan Diskumdag Kota Batu, Nurbianto mengatakan, ada pergeseran produk yang berkontribusi terhadap nilai ekspor. Jika sebelumnya tanaman hias, pada 2022 lalu diambil alih produk UMKM berupa olahan makanan.

“Komoditi eksport tertinggi dipegang oleh makanan ringan kripik buah yang meningkat drastis permintaannya. Kedua ditempati tanaman hias,” terangnya.

Baca juga:
Langganan Banjir, Normalisasi Kali Paron Jadi Prioritas

254 Pelaku UMKM Kota Batu Dapat Bantuan BLT BBM

Perkuat UMKM Kayutangan Heritage Sebagai Ikon Baru Kota Malang

Arema FC Kenalkan Jersey Hitam saat Lawan PSS Sleman

Selain kripik buah, Nurbianto menuturkan, kripik tempe juga merambah ke pasar ekspor. Total sebanyak 20 ribu kemasan yang bobotnya mencapai 1 ton. Produsennya PT Arjuna Citra Indonesia asal Kota Batu. Negara-negara tujuan ekspor keripik tempe itu diantaranya seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei Darussalam.

Sementara di tahun 2023 ini, Nurbianto menargetkan ada peningkatan kembali nilai ekspor Kota Batu. Angkanya ditargetkan bisa tembus Rp 20 miliar.

“Di tahun ini semoga ada regulasi baru untuk mempermudah ekspor. Kami akan berusaha mengangkat lebih banyak lagi pelaku UMKM, agar semakin banyak lagi komoditi Kota Batu yang bisa diekspor ke luar negeri,” ujarnya.

Baca juga:
Permohonan NIB Tumbuh Pesat, Pelaku UMKM Mendominasi

Mempertanyakan “Salam Satu Jiwa”

Pemkot Malang Gelar Sayembara Logo HUT ke-109

UMK Kabupaten Malang Tahun 2023 Naik 7,8 Persen

Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, tingginya nilai ekspor menunjukkan kualitas produk UMKM Kota Batu sudah diakui dunia internasional. Dengan adanya tren positif itu, pihaknya berharap, akan jadi pelecut memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya.

“Ini menjadi hal positif bagi bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” ujarnya.

Eko menyampaikan, Pemkot Batu terus berupaya membantu UMKM untuk terus memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengaplikasikan pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL.

Salah satu yang sudah dilakukan Diskumdag Kota Batu yaitu mengembangkan keberadaan PKL dan UMKM yang berada di kawasan Alun-alun Kota Batu. Lebih lanjut, Eko juga mengatakan, bahwa pengembangan kawasan alun-alun adalah permasalahan daya saing, daya beli dan pemasaran. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan para penyedia toko online dan juga jasa transportasi atau ojek online.

“Kami telah melakukan kerja sama dengan Grab, Emtek dan Bukalapak. Semoga kerjasama membawa nilai manfaat bagi PKL dan UMKM sehingga bisa melakukan pemulihan ekonomi bagi pedagang,” jelas Eko.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait