BPBD Kota Batu Sebar EWS di Sejumlah Area Rawan Longsor

MALANGVOICE– Pergerakan tanah yang memicu bencana tanah longsor rawan terjadi di Kota Batu yang didominasi topografi perbukitan berkontur miring. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah memetakan beberapa wilayah di Kota Batu dengan kerawanan tinggi potensi longsor.

Kecamatan Bumiaji menjadi kawasan yang berpotensi tinggi rawan longsor karena topografinya berkontur miring. Titik-titik potensi longsor di Kecamatan Bumiaji berada di Sumber Brantas sisi timur laut, Tulungrejo, Gunungsari, Sumbergondo. Selain itu, satu titik berada di wilayah Songgokerto, tepatnya di kawasan wisata Payung.

Tindakan kesiapsiagaan dilakukan BPBD untuk meminimalisasi dampak kerugian yang ditimbulkan bencana longsor. BPBD Kota Batu menyiapkan 12 unit early warning system (EWS) pendeteksi tanah longsor. Lokasi pemasangan tersebar di Dusun Jurang Kuali, Dusun Lemah Putih, Dusun Kekep, Dusun Payan, Dusun Kungkuk, Dusun Punten, Dusun Ngebruk, Dusun Jantur, Dusun Baru Atas, Dusun Brau Bawah.

Baca juga: Ancaman Bencana Mengintai Kota Batu Meskipun Skor IRB Turun

Baca juga: Kejaksaan Pelototi Dugaan Pungli Sumbangan Sukarela SMAN 1 Kota Batu

Baca juga: Ikuti Owners Meeting Klub, Arema Harapkan Liga Kembali Dilanjutkan

“Sementara di Dusun Sumberejo rencananya ada dua EWS, tapi masih terpasang satu. Potensi longsor memang banyak terjadi di wilayah Kecamatan Bumiaji. Intinya memprioritaskan langkah kesiapsiagaan,” ujar Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.

Cara kerja alat ini mengidentifikasi pergerakan tanah yang dideteksi kabel baja ekstensometer. Kabel baja akan tertarik dan mentransmisikan sinyal ke alat warning system. Sehingga membunyikan alarm, pertanda adanya pergeseran tanah atau gerakan tanah.

“Pemasangan alat tersebut diprioritaskan pada lokasi yang berada di kelerengan yang rawan bencana. Dan di bawahnya lereng terdapat permukiman dan kerapatan vegetasi mulai berkurang atau jarang,” lanjut Agung.

Baca juga: Pemasangan 15 EWS Menjadi Target BPBD untuk Minimalisir Dampak Tanah Longsor

Baca juga: BMKG Prediksi 10 Tahun Mendatang Genangan Air di Kota Batu Mencapai 1 Meter

Baca juga: Anggaran Daerah Rawan Bencana Masih Minim

Selain mengaktifkan EWS, BPBD Kota Batu mulai menyiagkan sejumlah personel untuk bertugas di Posko Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB). ”Ada penambahan jumlah personel, terdiri dari tim TRC, Pusdalops dam juga tim Logistik,” ujarnya.

BPBD juga telah menyiapkan langkah mitigasi, baik struktural maupun non struktural. Langkah struktural seperti penghijauan yang dilakukan di awal tahun lalu yakni penanaman rumput vertivier. Sedangkan upaya mitigasi non struktural dilakukan dengan pemberian sosialisasi kepada masyarakat untuk memperhatikan lingkungan. Kemudian melakukan analisa kontinjensi.

“Kami juga berkoordinasi dengan seluruh OPD Pemkot Batu untuk menyamakan persepsi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana.Jadi misal sewaktu-waktu ada bencana, masing-masing itu sudah siap dengan tupoksinya,” imbuh Agung.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait