Tak Mewakili Seluruh Musisi Malang, Diskusi Bareng Anang Hermansyah Belum Capai Kesimpulan

Musisi dan pegiat komunitas seni Kota Malang Nova Ruth bersama perwakilan musisi lainnya usai berdiskusi RUU Permusikan bersama Anang Hermansyah. (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Diskusi bareng Anang Hermansyah tentang RUU Permusikan belum mencapai kesimpulan, Jumat kemarin (8/2). Selain forum tersebut tidak semua musisi Malang terwakilkan, masih dirasakan ada kejanggalan tentang RUU tersebut.

Musisi Malang salah satu peserta diskusi Nova Ruth mengatakan, harus ada forum lagi membahas tentang RUU Permusikan usai mendapatkan penjelasan dari Anang yang juga salah satu inisiator RUU Permusikan dari Komisi X DPR RI itu.

“Harus ada forum lagi. Karena hari ini belum sampai ke kesimpulan. Sebab (forum) tidak mewakili seluruh musisi di Malang,” kata Nova kepada awak media.

Undangan diskusi yang diinisiasi Anang itu pun dijadikannya pemetaan permasalahan. Musisi Malang ingin tahu seperti apa maksud dari RUU Permusikan tersebut. Kemudian akan dibicarakan lagi bersama musisi lainnya.

“Malang ini musisi era 80an, 90an, 2000an masih eksis, ini masih secuil, belum juga yang hadir dari musisi tradisional,” sambung dia.

Nova yang juga tergabung dalam Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan ini menganggap masih ada kejanggalan. Sebab proses kurang transparan, sejak awal disusun. Ia menegaskan agar RUU itu dihapus dan diganti yang baru.

“Hapus saja RUU yang ada mulai dari nol. Kita giring bersama RUU hingga hasilnya adil,” kata putri musisi legendaris Malang Toto Tewel ini.

“Saya sadar bahwa banyak musisi yang mengalami perampokan yang tidak berbudi terhadap karyanya, termasuk saya. Tapi bukan berarti kami yang berpihak kepada ketertindasan harus dibungkam. Karena syair kami adalah lantunan doa dari dalam jiwa atas ketidakadilan di setiap jengkal bumi ini,” pungkasnya. (Der/Ulm)