Suku Bunga Turun, Pengembang Masih Ragu Ekspansi

Jajaran ruko siap jual di salah satu kawasan perumahan di Malang
Jajaran ruko siap jual di salah satu kawasan perumahan di Malang.

MALANGVOICE – Penurunan suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen menurut Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Malang tidak akan serta merta menggeret pasar properti lebih bergairah, pasalnya kondisi perekonomian, khususnya daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya.

“Meskipun bunga rendah, kalau masyarakat nggak mampu beli juga percuma,” kata Ketua REI Komisariat Malang, Umang Gianto.

Faktor belum membaiknya daya beli masyarakat itulah yang membuat sejumlah pengembang perumahan khususnya non subsidi belum berani melakukan langkah-langkah ekspansif.

“Mereka menunggu daya beli masyarakat membaik baru berani ekspansi,” imbuh Umang.

Seperti diketahui, baru-baru ini Bank Indonesia menurunkan BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen. Penurunan itu, menurut BI, didorong situasi dan kondisi ekonomi Tanah Air yang memungkinkan otoritas moneter Indonesia itu menurunkan suku bunga acuan.

Kendati demikian, BI tak bisa memaksa perbankan untuk mengikuti langkah tersebut karena berbagai pertimbangan misalnya efisiensi dan kompetisi, serta prinsip kehati-hatian karena ketika terjadi penurunan dikhawatirkan akan ada pengajuan kredit secara besar-besaran oleh masyarakat.