‘Nanotech Kathasi’ Tingkatkan Berat Buah Hingga 100 Persen

Mahasiswa FP UB penemu pupuk Nanotech Kathasi, Agung Wicaksono. (Humas UB for MalangVoice)

MALANGVOICE – Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), Agung Wicaksono berhasil menemukan pupuk nano organik yang mampu meningkatkan berat buah hingga 100 persen.

Penemuan pupuk yang diberi nama ‘Nanotech Kathasi’ itu, saat ini mendapat dukungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk penelitihan lanjutan.

Agung menjelaskan, karyanya ini terbuat dari limbah pertanian tanaman legum yang kaya nutrisi karena mengandung nitrogen. Tanaman itu, termasuk kelompok tanaman yang tergolong mempunyai unsur hara tinggi, antara lain kacang-kacangan, turi, dan kedelai.

“Kalau limbah pertanian, yang kami gunakan contohnya kulit kacang, seresah turi, dan bintik kedelai yang mengandung nitrogen tinggi,” kata Agung, Jumat (4/9).

Dijelaskan, ukuran pupuk yang dipartikelkan sebesar 10-9 membuat karyanya lebih efektif masuk ke dalam stomata daun yang berukuran 10-6.

“Karena ukuran pupuk yang dipartikelkan lebih kecil dibanding stomata, maka unsur hara yang dibawa pupuk bisa mudah masuk ke dalam stomata tanaman,” paparnya.

Agung mengaku, penggunaan Nano Katashi sudah diterapkan pada tanaman ubi jalar. Hasilnya, berat ubi jalar menjadi 8-12 kilogram lebih besar jika dibanding pemakaian pupuk anorganik biasa yang hanya mencapai empat kilogram.

Keunggulan lain dari Nanotech Katashi adalah efisiensi biaya operasional. “Selain itu, juga bisa mengoptimalkan kegunaan limbah pertanian, dan lebih praktis karena pupuk bisa dengan mudah masuk ke dalam stomata tanaman sehingga tidak ada yang terbuang,” tandasnya.

Penemuan Nanotech Katashi sempat mengantarkannya meraih medali emas pada kompetisi 2nd Korea Creative Invention Contest (CIC), pertengahan Agustus 2015 lalu di Korea Selatan dan penghargaan spesial dari Asian Invention Association (AIA).

“Saya bangga, semoga bisa bermanfaat bagi orang banyak,” harapnya.-