KSAU : Mesin Pesawat Masih Hidup Saat Jatuh

Konferensi pers KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna (deny)

MALANGVOICE – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, mengaku mesin pesawat Super Tocano yang jatuh di Blimbing, pagi tadi masih menyala.

Itu sebabnya, seluruh badan pesawat bisa sampai masuk ke dalam tanah. “Jadi mesin tidak mati waktu jatuh sehingga masuk menembus tanah seperti mengebor,” katanya di hadapan awak media.

Ditambahkan, Super Tocano itu baru saja dilakukan perawatan rutin tiap mencapai 300 jam penerbangan. Tiap selesai perawatan selalu ada cek performa, dan hal itu yang dilakukan Mayor Ivy pagi tadi.

“Selasa kemarin sudah dicek dan Rabu ini tes flight. Semua kemampuan pesawat termasuk akrobatik juga dites di udara,” jelasnya.

Kecelakaan itu, dikatakan Agus masih baru pertama kali. Saat ini, tim identifikasi berusaha mengangkat badan pesawat yang masih terkubur di dalam tanah, dan mencari video recorder untuk mengevaluasi penyebab pasti jatuhnya pesawat itu.

Mayor Ivy, diakui sempat calling atau laporan ke landasan pusat Lanud Abd Saleh. Calling itu dilakukan saat mencapai ketinggian 25 ribu kaki dan 15 ribu kaki. Namun saat mencapai ketinggian 8 ribu kaki, tidak ada calling atau hilang kontak dan dikabarkan pesawat jatuh.

“Saat dive angle 30 derajat untuk mencapai kecepatan 320 knot, harusnya pilot akan calling ke landasan, namun sudah hilang kontak,” kata KSAU.

“Video recorder sedang kami upayakan ditemukan dan diidentifikasi apa masalahnya hinga menyebabkan jatuh,” paparnya.

Saat ini, KSAU melarang pesawat Super Tucano lain untuk tes flight. Hal itu dikarenakan demi keselamatan hingga semua masalah ditemukan. “Semua penerbangan kami stop dulu sesuai prosedur, sampai masalah pesawat jatuh itu terungkap. Sehingga tidak akan terjadi lagi,” tandasnya.

Pesawat Super Tocano, itu didatangkan dari Brazil pada 2012 lalu. Pesawat itu sering digunakan untuk kegiatan latihan di skuadron penerbangan.