MALANGVOICE – Pemerintah menetapkan 1 Syawal atau Idulfitri 1444 Hijriah pada Sabtu 22 April 2023. Dengan begitu, umat Muslim menggelar malam takbir pada Jumat (21/4).
Untuk mengantisipasi kerawanan selama malam takbir dan ibadah salat Idulfitri, Polresta Malang Kota bersama Forkopimda Kota Malang menyiagakan 768 personel.
Forkopimda bersama-sama setelah apel kesiapan pengamanan pasukan mengecek pos pelayanan dan pospam di Kota Malang.
Baca Juga: Produsen Keripik Buah Panen Rezeki di Momen Lebaran
77 Kejadian Bencana Melanda Kota Batu Sepanjang Januari-April 2023
Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto, mengatakan, pengecekan dilakukan untuk melihat kesiapan personel dalam memberikan pelayanan ke masyarakat saat bertugas.
“768 personel itu, gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemkot Malang termasuk mitra dari komunitas masyarakat. Dan jumlah personel ini, diluar dari personel yang terlibat di dalam Operasi Ketupat Semeru 2023,” kata Buher, sapaan akrabnya.
Selama berkeliling menuju pos, Buher melihat ada takbir keliling yang menggunakan sound system sehingga berpotensi mengganggu masyarakat sekitar.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang mengikuti malam takbir diharap tetap santun dan menaati peraturan di jalan.
“Kami tadi telah berkeliling bersama Forkopimda Kota Malang, mengecek pos pengamanan dan pos pelayanan. Ketika melintas di patung pesawat Jalan Soekarno Hatta, kami melihat ada sound system yang memutar house music, bukan memutar lagu islami,”
“Artinya, ini tidak memberikan kesan yang baik saat malam takbir. Dan kami juga mengimbau, untuk hindari menggunakan sound system saat takbiran,” bebernya.
Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, perlu ada pengamanan dan kesadaran semua pihak. Pasalnya, lebaran tahun ini diprediksi penuh euforia karena dua tahun lalu terbentur pandemi Covid-19.
“Sehingga ada beberapa yang dijaga bersama, termasuk pengamanan takbir keliling, dan titik rawan kemacetan. Kami sudah bersama-sama siapkan personel untuk membantu kelancaran lebaran,” tandasnya.(der)