Jaga Kedamaian Kota Malang, Sutiaji Gandeng TNI, Polri hingga Santri

Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota Malang terus komitmenkan diri jaga kedamaian dan kondusivitas. Merespon itu, selain TNI dan Polri, unsur santri pun digandeng.

“Tindakan promotif dan preventif akan kami terus sosialisasikan ke masyarakat. Ada unsur juga TNI, Polri dan santri,” kata Wali Kota Malang Sutiaji ditemui usai Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Balai Kota Malang, Senin (22/10).

Turut menggajak santri bukan tanpa sebab. Hal ini telah tertuang dalam Ikrar Santri Nasional. Ikrar poin tiga, sebagai Santri Kesatuan Republik Indonesia bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan Bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan Nasional serta mewujudkan perdamaian dunia.

“Sudah jelas bahwa santri ikrarnya melebihi ikrar TNI. Siap menjaga kesatuan NKRI dan tidak bisa ditawar lagi,” sambung pria berkacamata ini.

Peran santri diharapkan mampu menyaring, khususnya paham radikalisme. Sebab, menurutnya musuh saat ini bukan penjajah.

“Melainkan ideologi dan kebudayaan yang masuk secara halus, padahal membawa isu-isu radikal,” jelasnya.

Namun, lanjut Sutiaji, faham radikalisme tidak akan mudah masuk ke lingkungan pondok pesantren. Sebab, santri dengan idealisme Ahlussunah Wal Jamaah mengedepankan asas perdamaian.

banner

“Orang Islam di Indonesia memberikan ruang gerak lain bagi semua agama ras suku dan tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika tersebut,” pungkasnya. (Der/Ulm)