Diskusi dengan Vladimir Putin, dr Gamal Kian Mantap Serukan #StopIklanRokok

CEO Indonesia Medika, dr Gamal Albinsaid. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Baru-baru ini, Komisi I DPR RI membahas RUU penyiaran yang merupakan revisi UU No 32 tahun 2002. Pembahasan ini menjadi perhatian CEO Indonesia Medika, dr Gamal Alninsaid.

Dia mengaku bahagia, setelah mengetahui bahwa draft RUU awal yang disusun oleh Komisi I pada 6 Februari 2017 telah menetapkan ketentuan melarang iklan rokok dari media penyiaran. Aturan itu termuat pada pasal 144 ayat (2) huruf i.

“Namun, menyedihkan mengetahui pada tahap harmonisasi di Baleg, Baleg mencabut larangan iklan rokok tersebut (draft 19 Juni 2017). Akhirnya draft RUU terakhir (3 Oktober 2017) mencabut larangan iklan rokok tersebut,” sesalnya.

Hal itu membuatnya terketuk untuk menyerukan gerakan #StopIklanRokok. Dia memiliki sejumlah argumen yang melatarbelakangi inisiatif ini.

Hasil penelitian dari National Cancer institute di Amerika Serikat menyimpulkan, bahwa ada hubungan kausal antara pemasaran tembakau dengan peningkatan konsumsi tembakau. Disebutkan, 97 persen anak-anak melihat iklan rokok di televisi. “Ada 92 persen anak-anak kita tetap melihat iklan rokok di televisi walaupun ada pembatasan,” tambahnya.

Selain itu, 46,396 remaja mengaku mulai merokok terpengaruh oleh iklan rokok. Sebanyak 50 persen remaja perokok merasa dirinya seperti yang dicitrakan iklan rokok, dan 29 persen remaja perokok menyalakan rokoknya ketika melihat iklan rokok pada saat tidak merokok.

“Tentu penghapusan larangan iklan rokok pada RUU penyiaran akan mengakibatkan semakin merusaknya kesehatan generasi muda kita. Padahal 144 negara di dunia telah menetapkan larangan iklan rokok di media penyiaran,” paparnya.

Dia pun berkisah, kian mantap dengan gerakan ini setelah bulan dia berdiskusi dan bertukar pikiran secara langsung selama 1 jam dengan Vladimir Putin, presiden Rusia. Dalam kesempatan itu, dia mendapat sejumlah nasehat.

“Human lives are priceless, and healthcare is therefore somewhat more important than other activities, in some respects,” kata Putin, ditirukan Gamal.

Kalimat itu, menurutnya, merupakan jawaban tepat bagi mereka yang menggunakan alasan ekonomi sebagai pembenaran dalam mengorbankan kesehatan generasi muda untuk mempertahankan dampak buruk industri rokok.

“Oleh karenanya saya percaya, kita tidak boleh mengedepankan industri rokok di atas pembangunan kesehatan bangsa kita,” pungkasnya.(Coi/Yei)