Dampak Sungai Brantas Tercemar: Bahaya Diare hingga Kanker

Sungai Brantas Darurat Limbah

Namun munculnya fakta 20 persen populasi bader (Barbonymus gonionotus) jantan di Kali Mas mengalami interseksualitas menunjukkan, “Kandungan SPH di daerah hilir pada tingkatan yang mengkhawatirkan.” Selain itu Riska menyebutkan, data yang berasal dari laboratorium patologi di Indonesia (1988 – 2007) menunjukkan kanker serviks, payudara, kelenjar getah bening, kulit dan nasofaring adalah jenis kanker yang paling banyak ditemui.

Grafik rekapitulasi deteksi dini kanker serviks dan Payudara mulai 2007 hingga 2016 bisa dilihat di bawah ini.

“Melihat masifnya penggunaan pestisida besar kemungkinan kasus macam ini terjadi di daerah lain. Pencemaran SPH merupakan ancaman yang nyata terhadap keseimbangan dan kesehatan ekosistem dan manusia,” kata Riska.
Sementara itu data dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2015, terkait deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) menurut kabupaten/kota seperti terihat dalam tabel di bawah ini.

Riska menyebutkan, senyawa pengganggu hormon memang terkait dengan penyakit-penyakit tidak menular. Ia menyayangkan upaya menangani dampak pencemaran sungai Brantas baru sebatas melalui gerakan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) bagi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kohar Hari Santoso ketika ditemui di Surabaya, Selasa (15/8), mengungkapkan setiap kabupaten/ kota memiliki rencana kerja mengatasi penyakit yang diakibatkan karena pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air sungai.

Terkait penyakit yang berpotensi dipicu karena mengonsumsi air tidak layak minum, di luar diare dan penyakit kulit, ia enggan menjawab. Ia percaya PDAM mempunyai standar terkait baku mutu. “Lagi pula tidak semua masyarakat Surabaya minum air PDAM. Kalaupun untuk diminum akan dimasak dulu,” ujarnya.

* Tulisan ini merupakan bagian kedua dari laporan mendalam berbasis data (data driven journalism) tentang Pencemaran DAS Brantas dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Masyarakat.

*Pencarian data dan liputan dilakukan wartawan Malangvoice.com bersama jurnalis Okezone.com yang dengan dukungan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) melalui program data driven journalism isu kesehatan.