Cegah Radikalisme di Keluarga, ASN Rita Kartina Tulis Buku Feminisme Kontra Radikalisme

    Dr. Rita Kartina, SH, MH, M.AP. (istimewa)

    MALANGVOICE – Dr. Rita Kartina, SH, MH, M.AP menulis buku tentang pencegahan radikalisme berjudul Feminisme kontra Radikalisme.

    Wanita yang juga sebagai Kasi Pembayaran dan Penagihan UPT PPD Surabaya Utara Bapenda Prov Jawa Timur menulis buku keempatnya ini karena maraknya aksi terorisme di Indonesia memunculkan berbagai fakta mengenai keterlibatan kaum perempuan sebagai aksi terorisme.

    Oleh karena itu perempuan sebagai bagian dari masyarakat harus dapat menjadi contoh praktik moderasi beragam.

    Baca Juga: Perubahan Harga BBM Per 1 April, Pengusaha SPBU Mengeluh

    FestaNU ala IKIP Budi Utomo Libatkan Lintas Suku dan Agama

    Dalam bukunya dirinya memandang
    Perempuan sebagai Ibu berperan dalam menanamkan good values bagi anak-anaknya terutama dalam pendidikan usia dini seperti “love and respect others” menjadi persyaratan yang tidak bisa dinegosiasikan sebagai jalan mencapai kondisi peaceful.

    Rita Kartina mengatakan, menanamkan good value di hati anak-anak diharapkan menjadi karakter hingga mereka dewasa dan bisa dibawa dalam kehidupan bermasyarakat. Tentu saja ini bukan suatu pekerjaan sehari atau sebukan tetapi harus terus berkesinambungan.

    Kontra Radikalisasi merupakan program yang dirancang untuk mencegah Ideologi yang berkembang berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahub 2018 Kontra Radikalisasi adalah suatu proses yang terencana, terpadu, sistematis dan berkesinambungan yang dilaksanakan terhadap orang atau kelompok orang yang rentan terpapar paham radikal terorisme yang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran paham radikal terorisme.

    Tugas serta tanggung jawab dalam pemberantasan radikalisme dan terorisme tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.

    Partisipasi masyarakat untuk saat ini dalam mengisi dunia maya dengan konten positif ataupun kontra radikalisme masih sangat dibutuhkan. Dalam menanggulangi propaganda radikalisme dan terorisme melalui media internet, sangat dibutuhkan peran dari berbagai kalangan baik itu tokoh ulama, tokoh pendidikan, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan lain lain.

    “Semoga Buku ini memberi manfaat yang luas bagi seluruh pembaca khususnya para ASN, Perempuan/Ibu, Anggota Bhayangkari, pihak yang berkepentingan serta warga masyarakat Indonesia pada umumnya,” katanya.(der)