Berawal di Lingkungan Sekitar, Wanita Ini Terjun Jadi Pekerja Sosial

Yuning Kartika Sari (kedua kiri) saat menghadiri acara wanita inspiratif di Swiis Bellin Hotel. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Berawal dari melihat lingkungan tempat tinggal yang kumuh, padat dan miskin membuat Wanita ini turun sebagai pekerja sosial. Ia adalah Yuning Kartika Sari.

Yuning menceritakan kepada MVoice awalnya dia ditentang keluarganya untuk tidak boleh terjun di dunia sosial. Yuning mengatakan bahwa alasan keluarganya melarang adalah menjadi pekerja sosial tidak akan mendapatkan apa-apa bahkan tidak mendapat upah.

“Mereka bilang begitu tapi saya tetap yakin. Perubahan dimulai dari diri sendiri dan keluarga, setelah itu saya yakinkan saya buktikan bahwa saya bisa. Perlahan di lingkungan saya membaik,” tegas Yuning saat menghadiri acara wanita inspiratif di Swiis Bellin Hotel, Sabtu (21/4).

15 tahun sudah dia relakan sebagai pekerja sosial, selain itu wanita yang akrab disapa Yuyun ini mengaku bahwa dia sering mengikuti organisasi sosial seperti kader lingkungan.

“Saya memotivasi teman saya bahwa kepedulian itu harus. Di lingkungan saya yang di Kota Lama khususnya sudah banyak teman-teman yang mengikuti pekerja sosial ini,” imbuhnya.

Selain itu, Yuning juga aktif mengikuti organisasi Woman Crisis Center (WCC) untuk turut andil menyelamatkan kasus-kasus yang terjadi pada wanita dan anak-anak.

“Saya sebagai volunter disini, meski begitu saya miris melihat kasus yang terjadi di Malang seperti pencabulan, KDRT dan masih banyak lagi. Legalitas kami disini kami terus dampingi mulai dari penanganan kepolisian, pelaporan hingga pengadilan negeri,” tegasnya.

Di tahun 2014, kala itu Yuning melihat semakin banyaknya anak jalanan (anjal) dan anak punk yang menghiasi Kota Malang. Dari situ Yuning mulai mendirikan Komunitas Anak Bangsa.

“Banyak anjal yang dipandang sebelah mata orang-orang jadi saya rangkul mereka, ada juga anak disabilitas. Mereka saya nasehatin, jika ingin orang lain menganggap diri kita bagus maka harus ada perubahan dari diri kita. Bagusnya sekarang anjal yang saya didik tidak lagi nyanyi di jalanan melainkan di cafe,” pungkasnya.

Dengan adanya komunitas yang saat ini sudah mencapai 40 anggota yang terletak di Rusunawa Buring, Yuyun berharap kepada masyarakat Kota Malang khususnya untuk merangkul dan merubah diri sendiri untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. (Der/Ery)