Belanja Iklan Menyusut, Bisnis Advertising Turun Drastis

Baliho vertikal tanpa iklan banyak ditemui di Kota Malang mengindikasikan penurunan bisnis advertising di tahun 2015. (Shuvia Rahma)

MALANGVOICE – Perekonomian yang mengalami pelemahan sepanjang 2015 membawa pengaruh pada belanja iklan di Kota Malang. Ketua Asosiasi Advertising Malang, Rachmad Santoso mengatakan belanja iklan mengalami koreksi cukup besar, sekitar 70 hingga 80 persen dibandingkan tahun lalu.

“Indikasinya bisa dilihat dari space iklan luar ruangan yang banyak kosong. Paling hanya terisi 15-19 spot saja,” terang Rachmad kepada MVoice.

Ia menambahkan, pelemahan ekonomi membuat sejumlah perusahaan memprioritaskan iklan luar ruangan di kota besar. Sehingga berimbas pada menurunnya anggaran iklan untuk kota kedua seperti Malang.

“Dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Saat ini, dari perusahaan rokok BAT tidak ada sama sekali, Sampoerna tinggal 20 persen, Djarum nyaris tak ada, Gudang Garam juga tidak banyak,” urainya merinci.

Saat ini, belanja iklan yang masih cukul banyak berasal dari sektor pelengkapan rumah tangga dan elektronik. Operator berkurang drastis bahkan nyaris tak ada, begitu pula dari sektor asuransi dan perumahan.

“Untuk perumahan, kontrak iklannya pendek. Sedangkan dari perlengkapan rumah tangga dan elektronik masih ada beberapa yang kontrak panjang namun jumlahnya tak banyak,” jelasnya