MALANGVOICE – Swiss kecil begitulah julukan yang disematkan pada Kota Batu. Meski wilayahnya kecil hanya terdiri dari tiga kecamatan, namun pesona alamnya mengundang decak kagum. Hamparan hijau pegunungan mengelilingi daerah yang berada di ujung barat kawasan Malang Raya ini.
Keunggulan itu menjadi magnet menarik kunjungan wisatawan domestik maupun luar negeri. Belum lagi pertunjukkan seni tradisinya yang memukau. Segala daya tarik itu disajikan kepada 200 peserta International Student Summit (ISS) 2022 Universitas Muhammadiyah Malang.
Ratusan peserta dari 46 negara mendapat jamuan makan malam yang difasilitasi Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu. Bukan hanya itu, para peserta juga menikmati pertunjukkan seni tradisi yang memainkan kakawin Arjuna Wiwaha. Cerita itu diangkat dari karya sastra hasil buah pemikiran pujangga Mpu Kanwa.
Baca juga:
Deteksi Dini Rokok Ilegal, Pemkot Malang Beli Alat X-Ray Seharga Rp1 Miliar
Konsumen Wajib Tahu Prosedur dan Hak Service di AHASS
Museum HAM Munir, Menjaga Prinsip Universal Kemanusian
Jalur Penghubung Batu-Malang Ambles, Perbaikan Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
“Kami bangga, tamu luar negeri datang ke Kota Batu. Sekalipun kotanya kecil namun indah. Pilihan tepat untuk tempat melepas penat,” ujar Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat menyambut rombongan peserta ISS 2022 di Sendratari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir pada Selasa malam (28/11).
Sendratari Arjuna Wiwaha, kata Dewanti, suatu infrastruktur kesenian yang menjadi kebanggaan Kota Batu. Suatu ruang elaborasi melakukan eksplorasi seni budaya tradisi. Hal ini agar seni tradisi Kota Batu tumbuh sejajar dengan Yogyakarta maupun Bali yang menjadi pusaran kebudayaan.
“Tempat kebanggaan menampilkan pertunjukkan seni tradisi. Di balik gedung ini tampak jelas ketika sore hari pemandangan Gunung Arjuna. Kesannya makin syahdu dan romantis sembari menikmati pertunjukkan seni budaya,” imbuh Dewanti.
Baca juga:
Stadion Kanjuruhan Dibagi Sistem Zona, Wajib Single Seat
Flower Art Carnival Pertegas Kota Batu sebagai Sentra Bunga Hias Nasional
Event Padhang Bulan, Disparta Berkomitmen Bangkitkan Ikon Wisata Budaya Kota Batu
Disparta Kota Batu Genjot Seni Tradisi Sebagai Ikon Wisata Budaya
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq cukup optimis, potensi pariwisata Kota Batu tersebar luas hingga mancanegara. Karena melalui kunjungan itu, peserta akan mempromosikan pariwisata Kota Batu saat kembali ke negara asalnya.
Menurutnya, Kota Batu sangat memungkin untuk bisa sejajar dengan Yogyakarta maupun Bali. Karena selama ini kedua daerah itu ditempatkan sebagai doksa pusaran kebudayaan. Keyakinan Arief tersebut, berkaca pada segudang kualitas yang dimiliki pelaku seni tradisi maupun budayawan.
Ia menambahkan, di Kota Batu terdapat 13 sanggar dan 548 kelompok seni yang konsen pada aras pelestarian seni budaya tradisi. Sehingga pemerintah juga hadir memfasilitasi ruang infrastruktur kesenian sebagai ruang pentas, salah satunya melalui Sendra Tari Arjuna Wiwaha.
“Mereka butuh ruang dan dukungan untuk menampilkan kreasinya kepada audiens. Makanya kami memfasilitasi tempat yang representatif, yakni Sendra Tari Arjuna Wiwaha sehingga bisa menjadi ikon wisata budaya Kota Batu,” papar Arief.
Baca juga:
12 Mahasiswa Asing Program I-YES Kepincut Keindahan Kota Batu
Beri Catatan Merah, MCW Ingatkan Mendagri dalam Penunjukkan Pj Wali Kota Batu
Masa Kerja PPK-PPS Lebih Panjang, Antusias Pendaftar Cukup Tinggi
Destinasi wisata budaya menjadi prioritas yang terus dipacu Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu. Strategi itu sebagai upaya untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Terlebih tahun ini target kunjungan dipatok 5 juta wisatawan.Untuk mendukung terwujudnya pengembangan wisata budaya, Disparta menyajikan berbagai pertunjukkan seni tradisi di Sendratari Arjuna Wiwaha.
Ia menambahkan, penamaan Sendratari Arjuna Wiwaha dikaitkan dengan topomini gunung yang berada di Kota Batu, yakni Gunung Arjuna. Selain itu Arjuna juga lekat dengan nama lakon pewayangan. Lakon ini nantinya akan ditransformasikan dalam bentuk tarian yang akan dipentaskan di Sendratari Arjuna Wiwaha kepada wisatawan.
“Kami ingin Kota Batu seperti Yogyakarta yang punya Ramayana, Bali yang punya Tari Kecak. Nah di Batu ini punya Tari Arjuna Wiwaha,” ucap dia.(der)