Terapkan Protokol Kesehatan, Transaksi Non Tunai di SPBU Malang Raya Meningkat

(istimewa)

MALANGVOICE – Tranksaksi non tunai (cashless) melalui aplikasi My Pertamina meningkat hampir tiga kali lipat di wilayah Malang Raya, selama Juli 2020. Hal itu menunjukkan masyakat mulai beradaptasi dalam penerapan tatanan kehidupan baru akibat pandemi Covid-19.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengatakan, peningkatan tersebut terjadi di 80 SPBU wilayah Malang Raya. Meski baru tahap percobaan pertama, catatan tersebut mengindikasikan masyarakat telah tereduksi tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Peningkatan transaksi non-tunai menjadi hampir tiga kali lipat lebih ini, menjadi indikasi bahwa konsumen SPBU di Malang Raya sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru, untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya,” katanya, Sabtu (8/8).

Ia melanjutkan, program ini dilaksanakan sebagai salah satu dukungan terhadap regulasi adaptasi kebiasaan baru yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Malang Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pedoman Penerapan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Kota Malang. Dijelaskan, agar mengutamakan pembayaran dengan cara non-tunai. Selain itu, Pertamina juga mendukung program Bank Indonesia (BI) dalam menggalakkan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNTT) yang mendorong agar transaksi jual beli dilakukan secara non-tunai.

“Menyikapi hal tersebut, Pertamina berupaya untuk tetap berpartisipasi aktif dalam pencegahan penularan covid-19 dan siap mendukung GNTT,” sambung dia.

Seperti diketahui, penggunaan benda-benda yang disentuh oleh banyak orang, termasuk uang tunai baik kertas ataupun logam sebaiknya terus dikurangi penggunaannya dalam masa pandemi covid-19. Pasalnya, covid-19 bisa saja berpindah dari tangan satu orang ke orang lain melalui uang tunai.

“Karena pembayaran secara non-tunai atau biasa disebut cashless terbukti sebagai metode transaksi keuangan yang praktis, aman, dan efisien,” imbuhnya.

Pertamina juga mencatat adanya kenaikan konsumsi BBM seperti Pertalite yang meningkat 10 persen dari total konsumsi pada Juni sebesar 21.000 KL (Kilo Liter) menjadi 23.000 KL pada Juli.

Pertamax meningkat 14 persen dari total konsumsi pada Juni sebesar 4.300 KL menjadi 4.900 KL pada Juli. Pada bahan bakar Diesel, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi pada Dexlite sebesar 32 persen dari total konsumsi pada Juni sebesar 316 KL menjadi 420 KL pada Juli dan Pertamina Dex yang meningkat 16 persen dari total konsumsi pada Juni sebesar 202 KL menjadi 235 KL pada Juli. Meningkatnya transaksi cashless ini, Pertamina berharap dapat memberikan kemudahan akan bertransaksi di SPBU bagi para pelanggan setia dari produk Pertamina.

“Beragam promo bagi pelanggan senantiasa hadir dalam aplikasi My Pertamina. Salah satunya adalah cashback sebesar 30% yang berlaku untuk seluruh masyarakat dengan maksimal cashback Rp15.000 yang dimulai dari tanggal 1 – 31 Agustus 2020 ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pertamina memberlakukan protokol covid-19 di seluruh lini bisnis perusahaan sejak diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya dengan melakukan uji coba pemberlakuan transaksi non-tunai di seluruh 80 SPBU di wilayah Malang Raya, atau yang dikenal dengan Program SPBU PSBB (Pemberlakuan SPBU Ber-NonTunai Bersama).

Sebelum program SPBU PSBB dijalankan, transaksi non-tunai di Malang Raya rata-rata pada Juni 2020 hanya sekitar 878 transaksi per hari. Setelah dilaksanakan program PSBB fase pertama dalam satu bulan ini, transaksi non tunai meningkat 185 persen, menjadi sekitar 2.500 transaksi non-tunai per hari. Bahkan pada minggu ke-3 Juli, rata-rata transaksi non-tunai di SPBU se-Malang Raya mencapai lebih dari 3.000 transaksi per hari.

Selain di Malang Raya (Kab. Malang, Kota Malang, Kota Batu), Program ini juga dilaksanakan di 182 SPBU lain di wilayah Sales Area Malang. SPBU tersebut tersebar di Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo dan Bondowoso.(der)