Tekan Angka Stunting, Wakil Wali Kota Malang Dorong Peran Tim Pendamping Keluarga

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko saat menghadiri apel, (Dokumen Humas).

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting. Salah satunya dengan menggelar Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak pada Kamis (12/5).

Apel ini digelar secara hybrid dan dihadiri oleh seluruh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten atau Kota se-Indonesia.

Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, yang hadir dalam apel itu menyampaikan, TPK ini memiliki peran penting dalam meningkatkan percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Apel siaga ini untuk Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak. Ini adalah satu kelompok masyarakat yang turut serta menyukseskan program nasional untuk percepatan penurunan angka stunting,” ujar bung Edi sapaan akrabnya.

TPK sendiri terdiri dari unsur bidan, tim penggerak PKK, dan Kader Keluarga Berencana (KB). TPK bertugas memberikan informasi dan pelayanan kepada keluarga Indonesia untuk mencegah kelahiran stunting baru.

“Termasuk didalamnya, penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan fasilitasi pemberian program bantuan sosial, serta melakukan survelians kepada sasaran keluarga beresiko stunting,” kata dia.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut dilaporkan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tengah mengerahkan 600 ribu personil yang tergabung dalam 200 ribu TPK untuk mempercepat penurunan stunting.

Dengan harapan upaya TPK ini dapat menekan angka stunting sehingga pada 2045 Indonesia berhasil mencapai zero stunting, sebagaimana yang telah dicanangkan pemerintah pusat.

“Target dari nasional saat ini 14 persen, Kota Malang sudah mencapai angka itu. Tapi kan masih ada target 2045 zero stunting itu. Maka harus terus kita upayakan,” terang Bung Edi.

Lebih lanjut, Ia menyebut tindakan preventif yang dilakukan TPK dengan memberikan penyuluhan dan mendampingi keluarga Indonesia secara langsung menjadi upaya yang tepat untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Sehingga sejak dini, mulai dari pranikah sampai dengan nikah itu (masyarakat) dikawal dan didampingi. Kalau itu yang terjadi maka kita bisa secara preventif mencegah terjadinya kelahiran anak stunting,” urainya.

Terakhir, dalam kesempatan yang sama, Bung Edi juga menyerahkan secara langsung dokumen data keluarga beresiko stunting kepada TPK Kota Malang.

Dokumen tersebut diserahkan sebagai kick off dimulainya Kegiatan Validasi dan Verifikasi Keluarga Beresiko Stunting, yang dimaksudkan untuk melakukan pemutakhiran data.

“Sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran dan pertimbangan pengambilan tindakan dalam upaya percepatan penurunan stunting,” tandasnya.(end)