Strategi Mutakhir BNN Kota Batu Berantas Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Masyarakat

Rakor BNN Bersama 10 OPD Kota Batu (Istimewa)

MALANGVOICE – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu semakin berkomitmen untuk memberantas penyalahgunaan obat terlarang di Kota Batu. Beberapa hari lalu BNN Kota Batu adakan rapat koordinasi dengan beberapa OPD Kota Batu.

Konselor adiksi Ahli Mida BNN Kota Batu, Rose Iptriwulandhani mengatakan, dari hasil rakor tersebut diharapkan masing-masing dinas terkait bisa mendorong terlaksananya program rehabilitasi bagi pecandu, korban dan penyalahgunaan narkoba. Hal ini dikarenakan aksesbilitas rehabilitasi masih sangat terbatas.

“Kami berharap pada seluruh desa/kelurahan se Kota Batu bisa terbentuk IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat). Yang mana kegiatan dari IBM itu sendiri berfungsi untuk pemulihan bagi para pecandu, korban, dan penyalahguna narkoba,”

IBM sendiri merupakan salah satu strategi penanganan narkoba yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat dengan menggunakan kearifan lokal. Tujuannya dari terbentuknya IBM ini adalah untuk mempermudah akses layanan rehab bagi para pecandu, korban, atau penyalahguna narkoba yang ada di desa. Lebih lanjut, dari program IBM ini terdapat tiga kegiatan pokok.

“Yang pertama kami beri nama SIL (Screning Intervensi Lapangan). Berfungsi untuk menjangkau ke daerah-daerah rawan terjadinya penyalahgunaan narkoba dan melakukan intervensi singkat,” jelasnya.

Sedangkan yang kedua diberi nama PBM (Pemulihan Berbasis Masyarakat). PBM sendiri bertujuan untuk memberikan layanan Rehabilitasi ataupun rujukan kepada pecandu, korban, dan penyalahguna narkoba.

Selanjutnya program yang ketiga adalah Pasca Rehabilitasi melalui Agen Pemulihan. “Agen Pemulihan ini merupakan perpanjangan tangan dari BNN yang ditunjuk oleh desa/kelurahan. Yang memiliki tugas membantu melakukan pemantauan serta pendampingan kepada klien yang telah selesai melakukan rehabilitasi dan kembali ke desanya,” bebernya.

Dirinya berharap, kegiatan program IBM ini diharapkan bisa memperoleh support dari semua stakeholder. Baik dari pemerintahan maupun masyarakat.

“Selain itu dengan adanya hal ini. Kami berharap bisa semakin meningkatkan sinergitas dan kolaborasi. Terutama dalam program P4GN, khususnya di bidang rehabilitasi serta meningkatkan pelaksanaan RAN P4GN. Sesuai dengan Inpres No 2 tahun 2020,” tandasnya.(der)