Sewa Safe House Tidak Diperpanjang, Pasien Covid-19 Dialihkan ke RS Lapangan

Ilustrasi Safe House, yang ada di Jalan Kawi, Kota Malang, (MG2).

MALANGVOICE – Gedung Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM) milik provinsi Jawa Timur, yang difungsikan sebagai Safe House Kota Malang, mendekati pada batas sewa yang ditentukan, yakni pada bulan Juni 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, menyampaikan Pemerintah Provinsi Jatim, bakal mengembalikan fungsi BPSDM untuk pelatihan dasar (Lapsar).

Dari situ, pihak Dinkes Kota Malang diberikan waktu hingga 30 Juni mendatang. Sehingga pihaknya tidak akan melakukan perpanjangan untuk sewa gedung tersebut.

“Sementara ini nanti (setelah masa sewa Safe House berakhir) akan digeser ke RS Lapangan kalau ada warga Kota Malang yang terkonfirmasi Covid-19,” ujarnya, Rabu (9/6).

Berdasarkan data yang didapat dari Dinkes Kota Malang, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di Safe House sebanyak 16 orang yang bakal berakhir pada masa perawatannya pada Jumat (25/6).

Husnul menambahkan, untuk ketersediaan kasur yang ada di RS Lapangan sendiri, masih memungkinkan untuk menampung pasien terkonfirmasi Covid-19 dalam kategori ringan dan sedang.

“Sekarang masih 60 persen dari total bed sekitar 306 di RS Lapangan. Kalau tidak salah sekitar 100 an lebih yang masih terisi di sana,” tuturnya.

Lebih lanjut, karena tempat ini telah digunakan untuk perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, akan dilakukan upaya sterilisasi, dengan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di Gedung BPSDM selama empat hari.

“Dari tanggal 26 Juni sampai 29 Juni 2021 itu kita lakukan penyemprotan total gedung itu. Baik yang diluar maupun yang didalam. Setelah itu tanggal 30 Juni kita akan penyerahan kepada BPSDM Jawa Timur,” tuturnya.

Sementara itu, terkait kasus positif Covid-19 di Kota Malang, masih mengalami penambahan secara fluktuatif. Sehingga meski tidak ada safe house, untuk RS rujukan masih memungkinkan untuk melakukan perawatan bagi pasien Covid-19.

“Penambahannya fluktuatif ya. Antara penambahan enam atau lima gitu,” tandasnya.(der)