Rencana Program E-Tilang Dianggap Kurangi Potensi Korupsi

Ilustrasi Kamera pengawas, (MG2).

MALANGVOICE – Rencana program e-Tilang yang kini mulai digeber di Kota Malang, dinilai mampu mengurangi potensi korupsi.

Hal tersebut diungkapkan Pengamat Kebijakan Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Wahyudi Winarjo. Menurutnya proses penilangan yang dilakukan di lokasi sangat rawan berpotensi korupsi.

“Jadi kalau yang nilang petugas kan langsung terjadi penilangan di lokasi, ada peluang korupsi atau kolusi di sana. Adanya e-Tilang bisa memotong peluang itu,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, di beberapa negara maju lainnya juga telah melakukan penerapan e-tilang guna meningkatkan transparansi dalam proses penindakan kepada pelanggar lalu lintas.

“Tidak masalah kalau anggarannya besar karena merupakan kebijakan yang ditujukan untuk kebaikan bersama. Dampaknya tentu selain meminimalisir korupsi juga dapat memperkecil peluang kecelakaan atau pelanggaran di jalan,” paparnya.

Selain itu, adanya e-Tilang nantinya dirasa mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas sesuai dengan rambu-rambu yang ada.

“Masyarakat akan yang tahu kalau diawasi kamera pengintai akan lebih tertib,” imbuhnya.

Wahyudi memperkirakan Pemerintah Daerah telah melakukan perhitungan secara matang untuk pengadaan kamera pengintai untuk program tersebut.

Kemudian, dia mengajak masyarakat agar menunjukkan keterlibatannya dalam berlalu lintas. Dengan demikian, kesadaran masyarakat terhadap peraturan bisa semakin tinggi.

“Saya kira ini perlu kesadaran dari kita semua, e-tilang itu diadakan bukan untuk akal akalan di jalan. Tapi tujuannya agar pengguna jalan itu selalu disiplin sesuai aturan. Bukan hanya di titik-titik e-Tilang yang dipasang itu. Ini yang saya kira pemerintah juga perlu perhatikan,” tandasnya.(der)