Prihatin, Anggota DPRD Datangi Sekolah Ekky

kunjungan di sekolah (anja)
kunjungan di sekolah (anja)

MALANGVOICE – Kabar terkait Raditya Ekky Prasetyo (17), remaja yang tidak bisa meneruskan sekolah, akhirnya sampai ke telinga Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Imam Fauzi.

Menindaklanjuti hal itu, Imam langsung mendatangi sekolah bersama Ekky untuk meminta kejelasan dan solusi terbaik dari pihak SMP Marsudi Siwi, siang ini.

Kedatangan mereka berdua pun disambut hangat oleh sekolah. Pihak sekolah mengaku senang bisa menjumpai Ekky dalam keadaan sehat.

Dalam pertemuan itu, bagian tata usaha, Paulus Bobby, menjelaskan, situasi sulit antar pihak sekolah dan orangtua terjadi sejak kelulusan Ekky

Sekolah hilang kontak dengan orangtua dan Ekky, sehingga komunikasi terhambat. Padahal jika dikomunikasikan baik-baik, sekolah pasti akan mengupayakan meringakankan tunggakan uang sekolah Ekky yang mencapai Rp 5 juta.

“Sekolah tidak akan saklek, pak. Kami pasti berupaya membantu,” kata Bobby.

Sementara Imam menandaskan, pendidikan merupakan hak asasi manusia (HAM) dan dijamin negara. Negara butuh orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan SDM, agar memajukan bangsa. Tolok ukur agar bangsa bisa maju itu kan kualitas pendidikan.

“Jadi, mudahkanlah akses pada keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan. Kalaupun ada siswa sekolah yang keberatan dan kesulitan, itu tidak di semua sekolah, itu kasus per-kasus, silahkan sekolah mensurvei, apakah siswa bisa dan mampu dari segi ekonomi untuk membayar biaya sekolah,” katanya.

Imam juga menyarankan sekolah mengajukan proposal ke Dewan, agar selanjutnya bisa disampaikan ke Dinas Pendidikan Kota Malang.

“Namun bukan sebagai bentuk kompensasi. Manakala sekolah membutuhkan pengembangan sekaligus sarana prasarana, Dewan bertugas sebagai jembatan saja, bukan sebagai pemutus kebijakan,” tandasnya.

Karena itu ia meminta setiap sekolah untuk jemput bola. Jika memang sekolah ingin mengurangi tumpukan ijazah yang belum diambil, sebaiknya sekolah memastikan dengan kunjungan langsung ke rumah siswa bersangkutan, bukan cuma via telepon.