MALANGVOICE– Pelebaran Jalan Ir Soekarno dan proyek kereta gantung di Kota Batu tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi Jawa Timur. Kedua proyek itu disinggung Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai di hadapan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di sela-sela kegiatan safari ramadan yang digelar di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Sabtu (25/3).
Sebagaimana diketahui, proyek kereta gantung mencuat sejak masa kepemimpinan Wali Kota Batu sebelumnya, Eddy Rumpoko. Kemudian wacana proyek itu dilanjutkan oleh Dewanti Rumpoko saat duduk sebagai Wali Kota Batu periode 2017-2022. Pelaksanaan proyek ini pun kembali mengambang setelah Dewanti purna pada akhir Desember 2022 lalu.
Diperkirakan pembangunan kereta gantung menelan anggaran Rp300 miliar. Sumber pendanaannya tidak ditopang oleh anggaran pemerintah., melainkan dihimpun dari investasi masyarakat dengan porsi 40 persen. Selebihnya sebesar 60 persen disuntik investasi pihak ketiga. Penempatan stasiun utama dipilih di Rest Area Jalibar Desa Oro-Oro Ombo.
Baca juga::
Mantan Napi Terorisme Diajak Kembangkan Kepariwisataan Nasional
Sanusi: Larangan Gelar Buka Bersama Hanya untuk ASN
Pemerataan Kualitas Layanan Kesehatan, Kunci Tekan Stunting di Jatim
Pemkot Batu Kejar Realisasi Pelebaran Jalan Ir Soekarno
“Kami berharap pelebaran Jalan Ir Soekarno bisa dituntaskan tahun ini maupun 2024 nanti. Begitu juga dengan kereta gantung. Investor juga sudah masuk, sudah siap,” ujar Aries dihadapan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga:
Jadi Proyek Unggulan, Dewanti Sebut Pembangunan Kereta Gantung Jalan Terus
Sumber Pendanaan dari Swasta, Proyek Kereta Gantung Bukan Lagi Program RPJMD
Galang Investasi Masyarakat, Proyek Kereta Gantung Dimulai 2023
Sementara itu, pelebaran Jalan Ir Soekarno diusulkan Pemkot Batu ke Pemprov Jatim sejak 2018 lalu. Langkah itu ditempuh karena tingginya volume kendaraan di jalur utama masuk-keluar Kota Batu. Terutama saat masa liburan, ruas jalan itu kerap terjadi kemacetan.
“Kami terus berupaya agar bisa direalisasikan. Makanya terus intens berkomunikasi dengan Pemprov Jatim,” ujar Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat.
Lintasan jalan yang terdampak proyek pelebaran sepanjang hampir 5 kilometer dengan kontur jalan menanjak. Nantinya bahu jalan akan dipasang box culvert di sepanjang saluran drainase mulai dari Beji hingga simpang tiga Jalan Pattimura.
Selain itu, diikuti pula pembebasan lahan sebanyak 17 bidang. Proyek pelebaran menyediakan empat lajur untuk jalur Malang-Batu maupun sebaliknya. Badan jalan yang dilebarkan mencapai 7,4 meter.
Detail engineering design (DED) proyek pelebaran Jalan Ir. Soekarno-Pattimura juga sudah rampung. Berdasarkan rencana program pembangunan, pengerjaan dibagi dalam lima tahap. Tahap 1 kilometer 11, tahap 2 kilometer 12, tahap 3 kilometer 13, tahap 4 kilometer 14 dan tahap 5 pada kilometer 16.
“Perkiraan menelan biaya Rp120 miliar, bisa memakai APBD Pemprov Jatim atau APBN,” pungkas Alfi.(end)