Sumber Pendanaan dari Swasta, Proyek Kereta Gantung Bukan Lagi Program RPJMD

Komisaris PT Among Tani Indonesia (ATI), Tomy B Satrio. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Nota kesepahaman untuk mempercepat realisasi pembangunan kereta gantung dijalin Among Tani Foundation (ATF) Kota Batu dengan perusahaan asal Austria, Doppelmayr Garaventa Group, Rabu (1/6).

Megaproyek ini sama sekali tak memiliki sangkut paut dengan RPJMD kepala daerah Kota Batu 2017-2022. Justru menjadi sebuah proyek strategis nasional yang secara regulasi dituangkan dalam Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Komisaris PT Among Tani Indonesia (ATI), Tomy B Satrio saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman. “Dulunya masuk RPJMD, tapi sekarang tidak lagi. Ibarat tunangan, pas mau nikah nggak jadi,” sahut Tommy

Sekalipun masuk proyek strategis nasional, pendanaannya tak bersumber dari anggaran pemerintah.

“Pembiayaan murni swasta, tidak menggunakan APBN maupun APBD. Hanya saja, Pemkot Batu melalui Bappelitbangda menjadi fasilitator dan regulator,” kata Tomy.

Pembangunan kereta gantung sepanjang 1 kilometer diperkirakan menelan biaya sekitar Rp300-Rp400 miliar. Kebutuhan biaya itu dihimpun melalui investasi pihak swasta dengan porsi 50-60 persen. Selanjutnya 30 persen dari keterlibatan masyarakat Kota Batu yang dibentuk dalam sebuah badan hukum berupa koperasi maupun CV.

“Pembangunannya bertahap. Kemungkinan saat peletakan batu pertama pada 8 Agustus nanti, butuh sekitar Rp 20 miliar,” ungkap Tomy.

Menurutnya, pembangunan rute sepanjang 1 kilometer masih sebuah permulaan. Selanjutnya, tak menutup kemungkinan lintasannya bakal diperpanjang. Menurutnya, pembangunan ini cukup hanya mengantongi perizinan dari pemda dan pemprov. Lantaran konsepnya kepariwisataan bukan konsep urban.

“Pemerintah pusat cukup sekedar mengetahui saja karena konsep kereta gantung di Kota Batu diarahkan pada kepariwisataan,” ujar Tommy.

“Karena konsepnya kepariwisataan, banyak manfaat yang didapat seiring kehadiran kereta gantung di Kota Batu. Menggerakkan UMKM, menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pastinya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kota Batu,” imbuh dia.(der)