Jadi Proyek Unggulan, Dewanti Sebut Pembangunan Kereta Gantung Jalan Terus

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyebutkan proyek kereta gantung merupakan program unggulan. Saat ini Pemkot Batu bersama kementerian terkait masih menyusun regulasi dasar untuk merealisasikan pembangunan mega proyek itu. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Mega proyek kereta gantung sepertinya masih berada di awang-awang sejak dicetuskan semasa kepemimpinan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Hingga kini proyek itu masih belum ada realisasi, sekalipun, Pemkot Batu di era kepemimpinan Dewanti Rumpoko berkali-kali menggelar rakor dengan PT INKA maupun beberapa kementerian.

Pembangunan kereta gantung masuk dalam program prioritas yang dituangkan pada RPJMD 2017-2022. Selain itu ditegaskan pula pada Perpres nomor 80 tahun 2019 dengan anggaran senilai Rp 300 miliar yang dihimpun dari investasi pihak swasta. Peluang merealisasikan proyek itu pun sangat kecil. Lantaran masa kepimpinan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dan wakilnya Punjul Santoso akan berakhir pada 27 Desember nanti.

Meski mendekati masa purna, Dewanti mengelak jika kereta gantung gagal direalisasikan. Apalagi proyek ini menjadi program unggulan Kota Batu. Pemkot Batu masih menyusun regulasi dasar karena sejauh ini belum ada di Imdonesia, sehingga membutuhkan waktu. Regulasi itu disusun bersama kementerian, antara lain Kemenhub hingga Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Mudah-mudahan tahun ini rekomendasi regulasi kereta gantung sudah deal. Bappelitbangda intens berkomunikasi dengan kementerian terkait. Jika regulasinya sudah selesai, maka tahun selanjutnya bisa ditindaklanjuti dengan pembangunan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian, Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Batu, Susetya Herawan menuturkan, jika butuh peninjauan ulang. Karena pembangunan kereta gantung merupakan proyek strategis nasional.

“Pembangunan kereta gantung ini insyaallah jalan. Tapi yang jelas tidak masuk dalam RPJMD tahun 2017-2022. Karena jelas tidak akan selesai diakhir tahun nanti, mengingat masa jabatan Wali Kota hanya sampai Desember tahun ini saja. Dan juga proyek ini kan 100 persen dari dana APBN, jadi ini merupakan proyek stratgeis nasional bukan daerah,” ucap dia.

Patut diketahui, rute pasti dalam megaproyek strategis nasional itu diperkirakan memiliki oanjang lintasan sekitar 2,5-3 km. Dengan garis start disekitaran Agro Wisata atau Abdul Ghani atas, menuju ke Gunung Cilik yang semuanya terpusat di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu.

“Kira-kira bisa beroperasi di tahun 2024, tapi ini perkiraan sementara. Kita benar-benar tahu setelah ada action dan regulasi tentang kereta gantung selesai dibuat. Nanti kalau beroperasional tentu berbayar,” urai dia.(der)