Mantan Napi Terorisme Diajak Kembangkan Kepariwisataan Nasional

Foto bersama usai kegiatan Bimtek Kepariwisataan. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk menunjang percepatan Pembangunan Kepariwisataan nasional.

Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf, Surana mengatakan, untuk menunjang percepatan Pembangunan Kepariwisataan dan melalui pencegahan serta penanggulangan terorisme, diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya dengan digelarnya kegiatan bimbingan teknis (Bimtek).

“Kegiatan bimtek ini merupakan salah satu bentuk sinergitas Kemenpararekraf dengan BNPT, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, terutama untuk membangun pola pikir masyarakat agar bisa berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya,” ucapnya, Sabtu (25/3).

Baca juga:
Sanusi: Larangan Gelar Buka Bersama Hanya untuk ASN

Pemerataan Kualitas Layanan Kesehatan, Kunci Tekan Stunting di Jatim

Sutiaji Tanggapi Larangan Bukber, Ingatkan Konser Blackpink

Menurut Surana, alasan Kemenparekraf menunjuk Kabupaten Malang sebagai tuan rumah, karena dinilai salah satu daerah yang banyak dikunjungi wisatawan apalagi saat ini menjadi salah satu pintu masuk menuju Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru.

“Dipilihnya Kabupaten Malang karena banyak dikunjungi wistawan nusantara maupun mancanegara. Untuk itu perlu diciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung. Agar tingkat kunjungan wisatawan, semakin meningkat,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Surana, sebagai pemangku kepentingan merupakan tantangan tersendiri untuk selalu menjaga dan meningkatkan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, supaya tercipta peluang dalam menciptakan iklim yang kondusif.

“Tantangan dan peluang besar ini tentunya menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Terutama bagi masyarakat yang merupakan tuan rumah sekaligus tamu,” terangnya.

Surana menegaskan, untuk menciptakan iklim yang kondusif diperlukan berbagai upaya pendekatan adaptasi, inovasi dan kolaborasi yang dilakukan, yang diharapkan dapat menjadi terobosan dalam meningkatkan mutu pelayanan. Sehingga, iklim kepariwisataan dapat semakin kondusif.

“Jadi diperlukan peningkatan kapasitas SDM, agar wisatawan yang berkunjung akan semakin betah, dan semakin lama saat berwisata,” tegasnya.

Apalagi, tambah Surana, Dirjen Pengembangan SDM Kemenparekraf juga meluncurkan berbagai program, dan salah satunya program kampanye sadar wisata yang menyasar di lima destinasi super prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Mandalika, Wakatobi dan Labuan Bajo, serta Bromo Tengger Semeru.

“Ada program besar yang saat ini sedang dijalankan, program itu menyasar kepada masyarakat untuk membangun pola pikir, dan menjadi pemeran aktif dalam mengembangkan kepariwisataan di daerahnya. Keberhasilan program pengembangan pariwisata daerah akan sangat memerlukan peran aktif terutama dari masyarakat dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Baik akademisi, pemda maupun unsur masyarakat lainnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan Bimtek tersebut, diikuti sebanyak 60 peserta, dengan rinciannya 20 diantaranya merupakan mantan napi kasus terorisme atau napiter, dan sisanya adalah para pelaku wisata yang tersebar di Kabupaten Malang.(der)