Pemkab Malang Gali Potensi Daerah Lewat Bina Desa

Kegiatan Bina Desa di Kecamatan Jabung. (Toski D)

MALANGVOICE – Kegiatan Bakti Sosial Menata Desa (Bina Desa) yang digelar di Desa Jabung selain untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan, juga sebagai upaya untuk menggali potensi desa yang ada melalui program-program yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Jajuk Rendra Kresna, mengatakan, program Bina Desa ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk mengetahui langsung masalah pembangunan, perekonomian, pariwisata, kesejahteraan dan potensi-potensi tersembunyi yang ada di pelosok desa.

“Setiap kegiatan Bina Desa, Pemerintah Kabupaten Malang selalu berupaya untuk mengembangkan potensi yang ada. Termasuk kali ini di Desa Jabung yang dikenal Tari Topengnya,” ucapnya.

Sementara, Bupati Malang Rendra Kresna memyampaikan, Bina Desa ini diharapkan dapat menjadi ruang dialog dan curhat masyarakat dengan pemimpin daerahnya dalam berbagai persoalan.

Komunikasi dua arah ini secara tidak langsung menumbuhkan pembelajaran penting dalam relasi antara rakyat dan pemerintah.

“Inti dari kegiatan Bina Desa ini guna membangun komunikasi untuk saling memahami dan mengerti. Terutama dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan. Kita menjadi mengetahui harapan mereka dan warga mengetahui keterbatasan yang ada dalam pemerintahan,” jelasnya.

Sebab, lanjut Rendra, di Kecamatan Jabung ini juga dikenal sebagai salah satu Kecamatan penghasil susu segar. Ada banyak peternak sapi perah yang juga masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.

“Selain pembangunan infrastruktur juga melakukan pembinaan bagi peternal sapi untuk meningkatkan produksi susu, karena keberhasilan Pemkab ditopang dengan harapan dan kondisi yang ada di Kabupaten Malang yang kita serap melalui Bina Desa. Inilah yang menjadi kekuatan kita,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, di Jabung dapat menghasilkan produksi susu segar sebanyak 30 ton per hari. Susu segar itu juga dikembangkan masyarakat untuk diproduksi menjadi susu pasteurisasi siap jual. Produksi susu pasteurisasi itu masih terbatas 182.000 cup per tahun. (Hmz/Ulm)