MALANGVOICE – Pembangunan tahap dua SMPN 7 Kota Batu akan dilanjutkan tahun 2023. Saat ini Dinas Perumahaan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu memulai proses tender jasa konsultan pengawas dengan pagu anggaran Rp300 juta.
Kepala DPKPP Kota Batu, Bangun Yulianto mengatakan, rencananya pembangunan tahap II SMPN 7 Kota Batu akan dimulai pada Mei nanti dengan target penyelesaian hingga Oktober. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp7 miliar untuk melanjutkan pembangunan gedung layanan pendidikan yang berada di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo itu.
“Anggaran yang kami siapkan sebesar Rp7 miliar bersumber dari APBD 2023. Di tahap dua ada penambahan fasilitas toilet dan kamar mandi. Kemudian pembangunan musala, ruang laboratorium dan penambahan empat ruang kelas baru. Juga akan dilakukan penyediaan lapangan basket dan pemasangan pagar bagian belakang,” papar Bangun.
Baca juga:
Sidang Perdana Dugaan Penyelewengan Hibah Pokir, JPU Beberkan Fakta Pengelolaan Dana Hibah
Deretan Mobil Mewah Wahyu Kenzo Diamankan di Polresta Malang Kota
Hari Musik Nasional, Gus Muhaimin Dorong Musisi Indonesia Semakin Maju dan Berkualitas
Korban Bersyukur Wahyu Kenzo Ditangkap, Apresiasi Penuh Polresta Malang Kota
Bangunan gedung SMPN 7 Kota Batu didirikan di lahan seluas 5.000 meter persegi. Pada tahap pertama pembangunan memanfaatkan separuh dari luas lahan yang ada. Pembangunan tahap pertama dikerjakan pelaksana jasa konstruksi asal Sidoarjo, CV Eka Jaya Abadi menelan anggaran Rp4,3 miliar.
Pembangunan tahap pertama rampung pada akhir Desember 2022 lalu, diresmikan Dewanti Rumpoko yang saat itu masih menjaba sebagai Wali Kota Batu. Pada awal pembangunan fokus pada penyediaan dua kelas, masing-masing di lantai dua dan satu kelas di lantai dasar. Kemudian ruang guru dan ruang kepala sekolah serta toilet.
Baca juga:
Asal Bangun, Komisi C Persoalkan Kualitas Gedung Baru SMPN 07 Kota Batu
Sebelum Lengser, Wali Kota Batu Resmikan Dua Proyek Prioritas
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih mengatakan, dbangunnya infrastruktur fasilitas pendidikan itu untuk memberikan pemerataan akses pendidikan bagi warga sekitar. SMPN 7 sudah bisa menerima siswa tahun ajaran baru pada Juni 2023.
Pembangunan satuan pendidikan menengah pertama ini sekaligus mengatasi kebingungan wali murid lantaran sistem zonasi. Karena rasio antara lulusan SD dan daya tampung SMP negeri masih terpaut cukup lebar. Sedangkan di Kecamatan Junrejo, jumlah SMP negeri masih minim.
“Tujuan pembangunan SMPN 7 adalah untuk memberikan fasilitas pendidikan bagi masyarakat sekitar. Dengan kebijakan zonasi, dua rombongan belajar atau 64 calon siswa baru di daerah Junrejo, Dadaprejo, dan Tlekung bisa ditampung di SMPN 7 ini,” ujar dia.(der)