Pelebaran Lahan Paralayang, Pemkot Batu Terkendala Lahan

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso (istimewa)

MALANGVOICE – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk melebarkan landing Paralayang masih terkendala pembebasan lahan. Pasalnya lahan yang nantinya dibuat pelebaran jalan tersebut masih milik warga.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan untuk pembebasan lahan tidak bisa dilakukan begitu saja. Harus ada kajian yang melibatkan banyak pihak termasuk FASI (Federasi Aero Sport Indonesia).

Ia menyebut ada tiga lahan yang masih milik perorangan yang harus dibebaskan lahannya.

“Jikalau lahan tersebut harus dibeli. Ya tentunya harus diperhitungkan berapa jumlah lahan yang dibeli,” ujarnya.

“Perluasan area landing paralayang di Lapangan Songgomaruto itu untuk menyesuaikan standar nasional. Karena kota Batu sering dijadikan tempat untuk pertandingan Paralayang skala nasional,” sambungnya.

Punjul menambahkan untuk tukar guling dengan sekolah Al Izzah sudah disetujui. Karena selain perluasan lahan landing juga ada pembangunan jalan.

Seperti diketahui, luas yang akan digunakan Pemkot Batu sekitar 11 ribu meter persegi. Ditambah 45 ribu meter persegi lahan milik warga.

Area landing paralayang Songgomaruto ini diperluas menjadi 100 x 100 meter persegi. Sisa lahannya nanti digunakan untuk rest area.

Tidak hanya perluasan area landing saja, tetapi juga memperluas jalan menuju paralayang. Karena selama ini akses menuju landing Paralayang sempit, sehingga butuh diperluas.

Disatu sisi jalan tembus ini juga menghubungkan dari Klemuk – Songgoriti dan jalan depan Sekolah Al Izzah menuju landing Paralayang.

Total luas jalan tembus yang akan dibangun dari Songgokerto ke Sumberjo sepanjang 2000 meter ditambah jalan dari Ponpes Al Izzah ke landing sepanjang 375 meter persegi dengan lebar jalan 5,5 meter, pedestrian 2,4 meter di kanan dan kiri jalan dan bahu jalan selebar 1,5 meter di kanan kiri dengan pasangan box culvert. (Hmz/Ulm)