PD RPH Kota Malang Beri Inovasi Baru, Super Meat Asli Daging

Plt Direktur PD RPH Kota Malang, Ir Ade Herawanto MT. (Istimewa)

MALANGVOICE – Terobosan demi terobosan baru terus dilakukan Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang sejak di bawah komando Ir H Ade Herawanto MT.

Gagal memberi sumbangsih signifikan dalam mengatrol pendapatan asli daerah selama bertahun-tahun, kini PD yang berkantor di kawasan Gadang tersebut mengembangkan sektor usahanya dengan memasarkan daging asli segar dalam kemasan bermerek ‘Super Meat Asli Daging’.

“Ibarat selama puluhan tahun RPH ini terlena dengan namanya, yakni sekadar memotong hewan. Mulai sekarang kami perluas sektor bisnis sekaligus mengasah jiwa kewirausahaan para karyawan dengan menjual daging segar dalam kemasan,” tutur Ade selaku Plt Direktur PD RPH Kota Malang.

Dalam bentuk kemasan Super Meat Asli Daging ini, masyarakat atau konsumen bisa lebih ringkas membawa dan menyimpan daging sapi, serta lebih mudah mengolahnya sesuai keinginan.

Di antaranya ada daging has dalam, daging iga, daging kisi, rawonan, hati sapi, kikil sampai pentol bakso. Selain itu, daging yang dijual sudah pasti sehat dan mengantongi sertifikat halal. Untuk diketahui, RPH telah mengantongi sertifikasi halal MUI Jawa Timur dan juga telah memiliki nomor Kontrol Veteriner (NKV).

“Dengan adanya produk ini, kami juga bergerak di packaging, penyimpanan cold storage, hingga penjualan online. Proses pemesanan pun jadi lebih mudah,” lanjut Sam Ade d’Kross, sapaan akrabnya.

Apalagi RPH juga akan menjual produknya di kios-kiosnya yang tersebar di sejumlah pasar tradisional. Sehingga konsumen yang tidak melakukan pemesanan via hotline, juga bisa memilih langsung daging yang akan dibeli.

“Bisa dibilang sekarang masih dalam kegiatan operasi pasar. Jadi masih dengan harga rendah kisaran Rp 60 ribu sampai dengan Rp 127,5 ribu. Nanti jelang lebaran dan seterusnya, harga akan menyesuaikan kebijakan direksi dan perkembangan harga pasar. Istilahnya dalam boso Malang dodolan lawuh daging, sosis, pentol, keripik paru, ikan laut -tawar, ayam, bebek dan lain-lain,” tandas Ade yang dikenal sebagai tokoh Aremania.

Hal ini sekaligus menjawab tantangan kepada RPH untuk mampu memenuhi ketersediaan daging halal selama Ramadan dan menyambut Idul Fitri.

“Untuk berbagai business plan harus segera jalan. Termasuk mulai menjadi distributor daging yang memenuhi klasifikasi aman, sehat, utuh dan halal mulai Ramadan ini,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Tutuk Hariani saat sidak ke kantor RPH beberapa waktu lalu.

Hal itulah yang langsung sigap direspon oleh Sam Ade dkk.

“Ini menjadi salah satu langkah awal dari sekian banyak business plan yang telah dirancang. Kami juga mengusung semangat menyehatkan masyarakat dalam mengkonsumsi daging sapi, unggas dan ikan serta menyehatkan perusahaan supaya bisa mensejahterakan karyawannya. Dengan begitu diyakini akan bisa meningkatkan etos kerja karyawan serta kinerja PD RPH sehingga pada gilirannya semoga ke depannya dari RPH bisa menyumbang pendapatan yang cukup signifikan ke kas daerah,” beber pria yang saat ini juga masih menjabat Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang itu.

Optimisme yang digaungkan Ade bukan tanpa alasan. Pun demikian, juga tidak bisa diwujudkan tanpa sinergi seluruh pihak.

“Asal para karyawan juga punya semangat dan kebersamaan serta pola pikir maju bersama, maka saya yakin yang kami cita-citakan itu bisa tercapai dalam kurun waktu enam bulan ini dan pasti menguntungkan perusahaan. Tentunya dengan juga didukung berbagai unsur dan elemen masyarakat dengan semangat kebersamaan yg kental. Together we stand, divided we fall,” seru Ade d’Kross yang juga dikenal tak henti-hentinya menyerukan kebersamaan dan perdamaian di kalangan suporter itu.

Dengan adanya inovasi ini, Ade berharap perusahaan tidak lagi merugi. Pihaknya juga bakal membuka peluang kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat.

“Tidak melulu mengurusi bisnis potong hewan, namun juga akan dikembangkan menjadi Perseroan yang menangani aneka usaha dengan harapan menjadi primadona sekaligus tulang punggung peningkatan pendapatan asli daerah,” demikian pesan Walikota Malang, Drs H Sutiaji.

Hingga saat ini, rencana transformasi RPH menjadi Perumda Tugu Rumah Aneka Usaha terus dimatangkan. Ke depan, perusahaan ini juga akan bergerak di lintas sektor termasuk menangani bidang usaha perdagangan, industri pengolahan, hiburan, aktivitas jasa profesional hingga sektor pariwisata.(Der/Aka)