Pasar Besar Kota Batu Tuntas, Bulan Juni Ribuan Pedagang Dipindah

Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono (kiri) mendampingi Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai (kanan) meninjau progres revitalisasi Pasar Besar Kota Batu. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Proyek revitalisasi Pasar Besar Kota Batu hampir rampung sejak digarap Februari 2022 lalu. Dibangun setinggi tiga lantai, proyek tersebut menelan anggaran Rp152 miliar.

Maka diperkirakan, pada Juni nanti para pedagang bisa kembali berjualan di pasar yang kini tampil lebih segar. Saat ini sebanyak 3.306 pedagang masih menempati tempat relokasi di kawasan Stadion Brantas Kota Batu.

Sebelum kembali menempati pasar tersebut. Nantinya Pemkot Batu melalui dinas terkait akan melakukan pengundian lapak terlebih dahulu. Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono menyatakan, nantinya aktivitas pedagang akan dimulai secara bertahap. Sebanyak 2.209 pedagang pasar yang memiliki SK akan menempati pasar terlebih dahulu. Sedangkan untuk pedagang PKL pagi akan menempati pasar sebulan kemudian.

“Untuk PKL pagi yang berjumlah sekitar 1097 pedagang pindahannya sementara menunggu sekitar satu bulan. Hingga persiapan selesai semuanya,” tutur Eko.

Baca juga:
Gulirkan Program Sosial, Madas Malang Raya Bersama Sayap Mas Santuni Ratusan Anak Yatim

Tim Khusus Pemburu Tikus Dibentuk di Pasar Batu

Baru Menjabat, Aries Paewai Diminta Kawal Revitalisasi Pasar Batu

Eko menceritakan, dulu saat keluar pasar menuju tempat relokasi. Pedagang PKL pagi direlokasi lebih dulu. Sedangkan saat ini, pihaknya membalik. Untuk pedagang pasar per zona yang telah ber SK akan menempati pasar lebih dulu.

Lebih lanjut, dia juga menuturkan, untuk sistem pengelolaan pasar, sementara waktu masih menggunakan sistem Unit Pelaksana Teknis (UPT). Ini dikarenakan sistem dan regulasi telah terbentuk sebelumnya.

Sedangkan apabila pengelolaan dengan sistem tersebut dirasa kurang mumpuni. Maka nantinya Diskumdag akan segera melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait. Untuk mendiskusikan sistem pengelolaan pasar baru, menggunakan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Sementara itu, untuk retribusi pasar, belum tahu apakah naik atau tidak. Namun yang pasti untuk fasilitas kelistrikan dan lain sebagainya, di setiap lapak akan kami pasang saklar meteran listrik. Sehingga biayanya akan ditanggung oleh pedagang sendiri,” ujarnya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Thohari menyampaikan, saat pembagian lapak, pihaknya berharap Diskumdag Kota Batu dapat berlaku adil. Sehingga nantinya tak sampai ada kericuhan dan keributan antar pedagang, saat mulai menempati pasar baru.

“Kita minta kepada Diskumdag agar bisa fair dalam penataan pedagang. Rasa keadilan harus diutamakan. Jangan sampai ada kecurangan. Contohnya seperti adanya titipan oknum pedagang yang meminta diletakkan di depan. Sedangkan yang tidak memiliki titipan dan kedekatan, mendapatkan bagian belakang,” tegasnya.

Selain itu, dinas terkait juga harus meminimalisir upaya pihak-pihak tertentu untuk melakukan jual beli SK. Dimana hal tersebut amat sangat dilarang, sehingga pedagang yang masuk harus sesuai dengan yang SK yang berlaku. Kemudian pihaknya juga mengusulkan adanya koperasi di pasar tersebut yang bisa dimanfaatkan pedagang.

Khamim juga menekankan untuk penataan kebersihan wajib diperhatikan. Apalagi pasar tersebut adalah pasar baru, yang dibangun dengan anggaran cukup besar.

“Selain penataan kebersihan. Penataan keamanan, terutama dalam hal perparkiran juga harus turut diperhatikan,” tandasnya.(der)