Tim Khusus Pemburu Tikus Dibentuk di Pasar Batu

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai meninjau proyek Pasar Besar Batu. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE – Wajah Pasar Besar Batu bakal tampil baru pada Mei nanti. Aktivitas perekonomian pun akan kembali berdenyut. Proyek revitalisasi Pasar Besar Batu dibiayai APBN bernilai Rp152,7 miliar. Hingga kini pengerjaannya hampir mencapai 86 persen, Rabu (25/1).

Gedung Pasar Besar Batu didirikan tiga lantai di lahan seluas 4 hektare. Konsep bangunan mengusung gedung bangunan hijau (GBH) yang mengedepankan konsep ramah lingkungan dan bertaraf SNI. Kenyamanan pedagang maupun pembeli pun menjadi prioritas. Berbagai fasilitas penunjang juga disediakan lengkap.

Bahkan, Pemkot Batu melalui Diskumdag Kota Batu selaku pengelola, menjamin tak ada seekor tikus yang berkeliaran tatkala pasar itu beroperasi. Nantinya bakal dibentuk Tim Khusus Pemburu Tikus di pasar yang menampung 3.306 pedagang itu.

“Kami siapkan solusinya agar tidak ada tikus di sini. Biar pedagang dan konsumen nyaman di pasar induk terbesar ini,” ucap Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.

Baca juga:
Pemkot Batu Kejar Realisasi Pelebaran Jalan Ir Soekarno

Selain Revitalisasi Pasar, Pj Wali Kota Batu Perhatikan Sektor Ini

Baru Menjabat, Aries Paewai Diminta Kawal Revitalisasi Pasar Batu

Ini Yang Dilakukan Universitas Negeri Malang Cetak Wirausahawan Muda Sukses

Hadirnya tim khusus itu, diharapkan mampu mengatasi tikus-tikus yang seringkali mengganggu para pedagang. Selain mengatasi masalah hewan pengerat itu, juga akan mencari solusi lain yang diperlukan untuk menambah kenyamanan pedagang dan pembeli.

“Mumpung saat ini prosesnya masih 85 persen. Kami akan lihat apa saja yang perlu dipenuhi. Sehingga saat selesai peresmian nanti, pasar sudah benar-benar dalam kondisi siap,” imbuh Aries.

Dibentuknya Tim Khusus Pemburu Tikus pernah disampaikan Dewanti Rumpoko beberapa bulan menjelang mengakhiri jabatannya sebagai Wali Kota Batu. Ia terinspirasi mengaplikasikan cara itu di Pasar Besar Batu usai melakukan studi tiru di di Pasar Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta.

“Disana (PIK), bersihnya luar biasa. Bahkan ada orang khusus pencari tikus dan kecoa. Hal seperti ini patut dicontoh dan diadopsi ke Pasar Induk Among Tani, yang besar dan begitu megahnya,” tandas Dewanti kala itu saat masih menjabat Wali Kota Batu.