Paramedis Kabupaten Malang Diminati Jepang

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang Kusmantoro Widodo.(Toski)

MALANGVOICE – Keterampilan tenaga paramedis Kabupaten Malang ternyata menarik perhatian rumah sakit yang ada di Jepang, bahkan pemerintah negara sakura meminta 100 ribu tenaga paramedis dari Kabupaten Malang.

Bupati Malang, Rendra Kresna, menyampaikan dengan banyaknya lembaga pendidikan yang berspesialisasi di bidang kesehatan menarik perhatian pemerintah Jepang untuk memakai jasa paramadis yang berasal dari Kabupaten Malang.

“Mereka tertarik karena melalui pengamatan mereka paramedis dari Kabupaten Malang ini mempunyai keterampilan yang lebih, ini tidak terlepas dari banyaknya sekolah kesehatan yang ada disini,” tutur Bupati Malang.

Menurut Bupati keingginan pemerintah Jepang meminta pasokan 100 ribu tenaga kesehatan dari Kabupaten Malang adalah hal yang mengembirakan.

“Yang diminta ini adalah tenaga kesehatan profesional seperti perawat dan sejenisnya, bukan tenaga kasar. Dan jumlah yang diminta kan cukup besar, tentunya ini bisa menyerap para pelajar atau mahasiswa yang baru lulus untuk bekerja di Jepang,” jelasnya lagi.

Nantinya paramedis yang berniat untuk bekerja di Jepang akan mendapatkan pelatihan khusus, utamanya bahasa dan adat istiadat negeri para samurai tersebut.

Dengan adanya tawaran pemerintah Jepang kepada Pemkab Malang, Komisi II DPRD Kabupaten Malang menyambut baik kerja sama tersebut.

“Jika memang itu bagus kami mendukung, menjadi paramedis di Jepang kan bisa meningkatkan kesejahteraan, kita tahu upah kerja disana kan relatif tinggi,” papar Kusmantoro Widodo.

Namun di satu sisi, meski tawaran dari Jepang itu menggiurkan, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang ini menekankan jangan sampai aspek perlindungan paramedis yang akan berkerja di Jepang ini terabaikan.

“Itu yang penting, bagaimana perlindungan mereka disana, memang ada Komjen dan KBRI, namun alangkah baiknya sebelum mereka berangkat sudah dijelaskan apa yang menjadi hak mereka. Itu harus tertulis secara jelas klausul kontrak kerja. Jangan sampai niat memperbaiki kesejahteraan dengan berangkat ke luar negeri malah menjadi bumerang,” pungkas politisi asal Singosari. (Der/Ery)