Panic Button Makin Jadi Andalan Masyarakat Kota Malang

Kasubbag Humas Polres Malang Kota, AKP Nunung Anggraeni memperlihatkan PBoH. (deny)

MALANGVOICE – Aplikasi Panic Button on Hand (PBoH) milik Polres Malang Kota mengalami kemajuan pesat. Masyarakat semakin percaya diri menggunakan layanan panggilan polisi cepat berbasis Android.

Diluncurkan tahun lalu, PBoH sudah menyedot perhatian masyarakat hingga saat ini. Jumlah pengunduh aplikasi itu saja tercatat hampir melebihi angka 10 ribu. Dari jumlah itu, total penekan tombol Help ada 579.

Kepercayaan masyarakat terus terjawab seiring dengan peningkatan kinerja polisi saat dibutuhkan. Terakhir, panggilan PBoH dari guru SMP Brawijaya Kota Malang, Jalan Cipayung, berhasil menggagalkan aksi pencurian, Rabu (21/9) sore.

Ajaibnya, tak sampai lima menit, jajaran polisi dari unit Reskrim Polsek dan Polres Malang Kota datang ke lokasi dan mengamankan pelaku. Setelah diselidiki, ternyata pelaku pernah melakukan hal serupa pada 5 Januari lalu. Akhirnya polisi membawa pelaku ke kantor polisi.

Dengan respon cepat dan tepat polisi mendatangi lokasi kejadian saat dibutuhkan, membuat masyarakat merasa sangat dekat dengan polisi.

Kasubbag Humas Polres Malang Kota, AKP Nunung Anggraeni, mengatakan, tak hanya kejadian kriminal saja, ada orang yang menekan tombol help karena merasa dibuntuti seseorang. Polisi pun tak menganggap remeh panggilan itu dan tetap memberikan pelayanan.

Tetapi, ada pula orang yang hanya mencoba kecepatan polisi. Setelah didatangi, baru ia percaya bahwa aplikasi PBoH itu sangat berguna.

“Masyarakat semakin antusias menggunakan PBoH dan memastikan fungsi aplikasi itu. Hasilnya mereka puas,” ujarnya.

Kini, aplikasi itu sudah banyak ditiru Polres lain di luar Kota Malang. Namun hanya PBoH Polres Malang Kota saja yang mendapat penghargaan dari Kemenpan beberapa bulan lalu sebagai Top Inovasi.

Seiring perkembangan zaman, PBoH terus disempurnakan, bekerja sama dengan Malangvoice.com, polisi terus bertekad untuk memaksimalkan aplikasi itu agar berguna.