NK Cafe Buka Galeri Karya Anak Bangsa

Produk IKM di Galeri Anak Bangsa. (Mvoice/Istimewa).

MALANGVOICE – Nendhes Kombet (NK) Cafe membuka Galeri Karya Anak Bangsa untuk menampung hasil Industri Kecil Menengah (IKM) seluruh wilayah Malang Raya.

NK Cafe sendiri berlokasi di Dusun Kasin, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Pemilik NK Cafe, Djoni Sudjatmoko menyampaikan, Galeri Karya Anak Bangsa ini dibuat untuk memberikan kemudahan pemasaran bagi para pelaku IKM.

“Saat ini masih soft opening. Ini langkah awal kita untuk mengenalkan produksi bisnis,” ucap Djoni yang lebih nyaman dipanggil Tukang Taman, saat ditemui awak media, Sabtu (16/10).

Djoni menjelaskan, Geleri Karya Anak Bangsa ini sebagai wadah atau tempat untuk reseller atau menjual kembali produk yang diproduksi pelaku usaha, namun tetap mempertahankan brand aslinya alias tidak ada penempelan kembali brand NK.

“Produk dari pelaku usaha yang masuk Galeri Karya Anak Bangsa ini ada puluhan jenis produk lokal, dan brandnya tetap. Saya tidak mau membajak merk karya asli IKM,” tegasnya.

Menurutnya, produk IKM dari Kabupaten Malang sebenarnya tidak kalah dengan produk-produk dari luar negeri.

“Kami sebagai anak bangsa wajib mencintai produk lokal sebagai karya anak bangsa,” tandasnya.

Djoni menambahkan, produk IKM di Malang Raya ini cukup banyak jumlahnya dan kualitasnya tidak kalah dengan produk dari luar negeri.

“Dengan adanya Galeri Karya Anak Bangsa, diharapkan dapat membantu para pelaku  usaha Industri Kecil Menengah (IKM).

“Galeri ini untuk mempromosikan produk lokal. Harus ada peran swasta. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang menghargai produk lokal,” tegasnya.

Lebih lanjut, Djoni menegaskan, untuk memajukan hasil IKM tersebut, selain memajukan ekpor produk lokal, juga diperlukan kesadaran untuk berbudaya membeli produk dalam negeri.

Untuk itu, dirinya memiliki tagline Beli Indonesia Kita Kaya, yang bisa diartikan bahwa sumber daya yang kita miliki sangat luar biasa.

Jika pemerintah serius dalam mengelola sumber daya yang kita miliki, maka Indonesia kaya melebehi negara Cina.

“Ayo kita cintai produk lokal. Jika produk lokal semakin dicintai bangsa sendiri, maka tidak akan menjadi penonton di rumah sendiri. Itu juga perlu peran swasta dan pengusaha agar bisa mendorong produk lokal bisa berperan dalam perdagangan dunia,” pungkasnya.(end)