Atas Nama Kemanusiaan, Ganis Rumpoko Beri Tumpangan Bonek

Ganis Rumpoko memberi tumpangan suporter Persebaya Surabaya, Bonek, usai final Dirgantara Cup di Stadion Maguwoharjo. (Ganis for MVoice)
Ganis Rumpoko memberi tumpangan suporter Persebaya Surabaya, Bonek, usai final Dirgantara Cup di Stadion Maguwoharjo. (Ganis for MVoice)

MALANGVOICE – Pertandingan final Dirgantara Cup 2017 antara Persebaya Surabaya kontra Cilegon United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/3) semalam, menyisakan kisah tersendiri bagi Ganis Rumpoko.

Aremanita yang tak lain putri kandung Wali Kota Batu terpilih, Dewanti Rumpoko, ini menjadi bagian dari sepotong drama bernama sepak bola. Bukan terkait pertandingannya, melainkan hal yang terjadi di luar lapangan, usai pertandingan rampung.

Ganis yang dalam kesehariannya bermukim di Yogyakarta, sempat memberi tumpangan suporter Persebaya, Bonek. Menggunakan Nisan Navara, Ganis tiba-tiba dihentikan di Bonek tengah jalan.

“Mbak, nunut (numpang) Mbak. Sampai lampu merah depan, tertib kok mbak,” kata Ganis kepada MVoice, menirukan ucapan salah seorang Bonek.

Sebagai Aremanita, apalagi dalam keadaan mengemudi seorang diri, awalnya ia mengaku takut, sehingga menyiapkan langkah antisipasi. “Mobil saya memang ada bak terbukanya, mereka naik di sana. Awalnya takut, jadi saya aktifkan video untuk jaga-jaga,” lanjut Ganis.

Sebagai pengemudi, sebenarnya Ganis bisa saja langsung menepi dan memarkir kendaraannya agar tidak ditumpangi Bonek. Namun, dia memilih memberi tumpangan dari Ring Road Maguwoharjo hingga Jalan Solo.

Ganis yakin, jauh di tempat lain sana ada ayah, ibu, istri, anak, atau pacar yang sedang menunggu mereka pulang dengan utuh. Pertimbangan itulah yang membuat jebolan Universitas Gajahmada ini tak segan memberi bantuan.

“Atas nama kemanusian, nggak ada salahnya kan menolong? Berbagi kebaikan dengan rival, kenapa enggak,” celoteh Ganis.

Bersama para Bonek, Ganis pun sempat mengabadikan momen itu, ketika kedua pihak mengucapkan salam perpisahan. Gadis manis ini mengatakan, tidak ada tanda-tanda keusilan yang ditunjukkan Bonek.

Mereka justru sempat saling bercengkrama dengan penuh kesantunan. “Ketika mereka turun sempat ngobrol. Hanya saja mereka tidak tahu kalau saya Aremanita. Saya hampir keceplosan ucap Salam Satu Jiwa,” celotehnya lagi.