Minim Wahana Wisata Alam, Kuliner Jadi Andalan Kota Malang

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, menyerahkan piala penghargaan bagi pemenang Culinary Award 2017. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kota Malang merupakan kota yang tergolong minim wahana wisata alam. Berbeda dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, wisata buatan di Kota Malang juga amat terbatas.

Hal ini tidak dibantah Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji. Meski demikian, Kota Malang merupakan kota wisata yang memiliki wisata kuliner. “Hal itu diperkuat dengan banyaknya ragam kuliner yang berada di Kota Malang” paparnya di Ballroom Eighty9 Ciputra World Surabaya, Kamis (14/12) malam, di sela ajang bertajuk BRI Jawa Pos Culinary Award 2017.

Karena itu, Sutiaji menyambut positif atas terlaksananya kegiatan Culinary Award ini. Apalagi, partisipasi pegiat kuliner Kota Malang cukup tinggi.

“Melalui Culinary Award 2017 ini, para pengusaha kuliner yang ada di Kota Malang akan semakin bersaing secara positif untuk meningkatkan kualitas produknya masing-masing,” imbuh mantan anggota DPRD Kota Malang ini.

Selain jadi andalan sektor wisata, kuliner di Kota Malang juga memiliki banyak kontribusi bagi keuangan daerah. Betapa tidak, Sutiaji menyebut, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimiliki Kota Malang sekitar Rp 40 miliar diperoleh dari pajak di bidang kuliner.

“Kedepan saya berharap agar dunia kuliner di Kota Malang akan terus menopang pendapatan asli daerah yang ada demi suksesnya pembangunan di Bhumi Arema,” tutupnya.

Sejalan dengan hal ini, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menyatakan bahwa kuliner merupakan salah satu bagian dari pariwisata yang harus terus dikembangkan. Dia memandang, ajang seperti ini mampu mengembangkan dunia usaha, khususnya kuliner melalui kritik dan saran yang diberikan oleh para juri dan pengamat kuliner.

“Ada 4 pilar dunia pariwisata kita yaitu wisata alam, wisata religi dan budaya, wisata belanja serta wisata kuliner yang saat ini telah tumbuh sebanyak 15 – 20 persen,” ujar Gus Ipul, sapaan akrab.(Coi/Yei)