Longsor Rusak Jaringan Pipa, Layanan Air Bersih Terhenti di 7 Wilayah Kota Batu

Proses perbaikan jaringan pipa milik Perumdam Among Tirto Kota Batu yang rusak tertimpa material longsor (Perumdam Among Tirto Kota Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Tujuh wilayah di Kota Batu tak dapat menikmati layanan air bersih Perumdam Among Tirto, Kamis (10/3). Hal itu akibat rusaknya tiga jaringan pipa di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Bumiaji dampak longsor yang terjadi pada Rabu malam kemarin (9/3).

Wilayah-wilayah yang terdampak meliputi, sebagian Kelurahan Temas, sebagian Kelurahan Sisir dan sebagian Desa Oro-oro Ombo. Secara menyeluruh terhentinya layanan air bersih terjadi di Desa Beji, Desa Mojorejo, Desa Junrejo dan Desa Pendem.

Direktur Perumdam Among Tirto Kota Batu, Edi Sunaedi mengatakan, tiga pipa rusak berukuran 8 dim, 10 dim dan 12 dim. Begitu juga dengan pipa berukuran 12 dim milik Perumdam Tugu Tirta Kota Malang dan jaringan pipa Hippam Desa Bumiaji ikut rusak tertimpa material longsor.

“Tingginya curah hujan memicu longsor yang mengakibatkan kerusakan jaringan pipa-pipa yang berada di tebing kemiringan 25 derajat,” ujar Sunaedi.

Pihaknya mengerahkan beberapa personelnya untuk melakukan pembenahan. Proses perbaikan cukup sulit mengingat penempatan pipa-pipa berada di kemiringan cukup curam. Ketiga jaringan pipa milik Perumdam Among Tirto Kota Batu itu merupakan sarana pendistribusian air bersih dari Sumber Air Banyuning.

“Diperkirakan butuh waktu dua hari untuk perbaikan jaringan pipa. Karena sulitnya medan ditambah pula kondisi cuaca tak menentu,” ucap Sokek.

Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah terdampak, sebanyak 40 tandon air disebar hingga tingkat RW. Selain itu, mengerahkan empat armada mobil tangki air. Satu armada diantaranya merupakan bantuan Perumdam Pemkab Malang dan satu tangki bantuan Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan Kebakaran (DPKP) Kota Batu.

Bantuan perbaikan juga datang dari Perumdam Tugu Tirta Kota Malang. Lantaran terdapat aset jaringan pipa milik Kota Malang yang rusak diterjang material longsor.

“Kami menginginkan, pasca kejadian ini bisa membuat pimpinan daerah Kota Batu dan pimpinan daerah Kota Malang untuk mengajukan kerja sama BPWS Jatim dengan melakukan pengamanan lokasi, misal dibuatkan plengsengan. Karena aliran pipa yang putus ini adalah kawasan jalur sungai Brantas yang notabene masih wewenang BPWS,” tandasnya.(der)