Karyawan ‘Wisata Buaya’ Latihan Jinakkan Api

Karyawan Predator Fun Park Jatim Park Group mengikuti simulasi penanggulangan kebakaran didampingi DPK Kota Batu, Kamis (22/). (Aziz /MVoice)
Karyawan Predator Fun Park Jatim Park Group mengikuti simulasi penanggulangan kebakaran didampingi DPK Kota Batu, Kamis (22/). (Aziz /MVoice)

MALANGVOICE – Sekitar 50 karyawan Predator Fun Park Jatim Park Group, mengikuti pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran, Kamis (22/2). Tujuannya agar memiliki kecakapan dalam mengatasi jika terjadi kebakaran.

Satu persatu karyawan diajari memadamkan si jago merah. Mulai bagaimana mengatasi tabung gas yang bocor, memadamkan api menggunakan Apar (alat pemadam kebakaran ringan) dan menggunakan karung goni basih.

Peserta pelatihan terdiri dari berbagai unsur di dalam wisata edukasi tentang satwa buaya tersebut. Yakni mulai staf di setiap divisi, security dan penjaga stand makanan.

Peserta cukup dibuat deg-degan saat sesi simulasi pemadaman menggunakan karung goni. Peserta dituntut memadamkan kobaran api dalam tong hanya bermodalkan karung yang terlebih dahulu dibasahi.

Karyawan Predator Fun Park Jatim Park Group mengikuti simulasi penanggulangan kebakaran didampingi DPK Kota Batu, Kamis (22/). (Aziz /MVoice)
Karyawan Predator Fun Park Jatim Park Group mengikuti simulasi penanggulangan kebakaran didampingi DPK Kota Batu, Kamis (22/).
(Aziz /MVoice)

Beberapa karyawan perempuan ada yang berani ada pula yang takut. Karena masih permulaan, peserta mendapatkan pendampingan langsung dari Dinas Penanggulangan Kebakaran (DPK) Kota Batu.

“Simulai penanggulangan bencana ini bertujuan melatih bagaimana cara yang baik dan benar apabila terjadi kebakaran,” kata Samuel Dwi Agus, Operasional Manager Predator Fun Park ditemui MVoice di sela-sela kegiatan.

Setiap perwakilan divisi, lanjut Samuel, dilibatkan. Mulai administrasi hingga engineering. Agar sewaktu musibah kebakaran terjadi bisa tanggap menanggulangi kebakaran.

“Untuk antisipasi lainnya, kelengkapan penunjang seperti Apar terus kami tambah. Saat ini jumlahnya sekitar 20 unit tersebar di setiap zona, terutama titik rawan seperti kantin,” tutupnya.(Der/Ery)