Kampanye Anti Radikalisme Warnai PKKMB FISIP UB

Mahasiswa baru penyandang disabilitas mengikuti PKKMB di FISIP UB. (Humas FISIP UB)

MALANGVOICE – FISIP Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) kepada 1.312 mahasiswa. Acara dibuka mulai Sabtu (20/8) hingga Ahad (21/8).

Pada tahun akademik 2022/2023 ini, FISIP juga menerima 6 mahasiswa disabilitas. Jumlah ini hampir 50 persen lebih dari 14 mahasiswa disabilitas yang diterima UB pada tahun ini.

“Ini komitmen FISIP untuk selalu terbuka pada teman teman difabel yang ingin melanjutkan ke jenjang kuliah,” kata Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi SH., M.Si.

Tema utama yang diangkat tahun ini adalah melakukan kampanye anti radikalisme. Terlihat dari beberapa mahasiswa baru membawa poster bertuliskan kampanye anti radikalisme.

Mahasiswa baru mengangkat poster anti radikalisme di PKKMB FISIP UB. (Istimewa)

Sholih mengungkapkan hal ini dilakukan FISIP untuk mengantisipasi sejak awal agar kasus yang menimpa mahasiswa HI beberapa waktu lalu tak terulang lagi.

“Kita tentu tidak ingin yang terjadi dulu kepada mahasiswa HI terulang lagi. Karena itulah, mahasiswa baru kami bekali pengetahuan tentang deradikalisasi,” ucapnya, Sabtu (20/8).

Baca Juga: Kopdar Rutin, Komunitas Honda CB150X Malang Bahas Agenda Deklarasi

Pemahaman tentang deradikalisasi pun diberikan sejak hari pertama PKKMB. Seminar tentang deradikaliasi diberikan dengan mendatangkan beberapa pemateri mulai dari MPR RI, dosen UB dan pihak Densus 88.

“Ini salah satu upaya kampus untuk mahasiswa baru agar tidak tumbuh sikap intoleran dan tidak bergabung dengan jaringan organisasi yang dilarang pemerintah,” sambung Sholih.

Pemahaman tentang deradikalisasi tidak hanya diberikan saat PKKMB saja, FISIP UB berencana akan mengadakan kegiatan berkelanjutan untuk mahasiswa baru.

“Oleh karenanya, sembari melakukan aktivitas ada materi dari Densus yang berkaitan dengan anti radikalisme,” jelasnya.

Wakil Dekan 3 FISIP UB, Dr Bambang Dwi Prasetyo, menambahkan, setelah PKKMB ada kegiatan bernama student day. Di sana juga disampaikan materi tentang deradikalisasi.

“Student day fungsinya banyak sekali, antara lain mengenalkan kelembagaan di FISIP serta mengenalkan aktivitas kemahasiswaan,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, mahasiswa baru FISIP tersebar dari 29 provinsi di Indonesia. Paling banyak selain Jatim, ada dari Jakarta dan Jawa Barat.

Hal ini, kata dia menunjukkan FISIP merupakan salah satu jurusan perkuliahan favorit di Indonesia.

“Artinya kalau prosentase 78 persen dari seluruh provinsi di Indonesia. Kampus FISIP memamg peminatnya banyak dan ada dari banyak daerah. Ini salah satu bentuk multikultural mahasiswa kami,” tegasnya.

Dalam PKKMB tahun ini, FISIP juga menjamin tidak ada perpeloncoan dari mahasiswa senior kepada mahasiswa baru.

“Pengawasan dan komunikasi dengan panitia PKKMB terus kami lakukan agar perpeloncoan tidak sampai terjadi. Kekerasan non verbal harus dihindari apalagi yang fisik. Saya tekankan panitia keakraban harus dapat, mereka ini keluarga baru UB, jadi harus disambut dengan baik,” tandasnya.

PKKMB FISIP 2022 ini adalah kali pertama setelah dua tahun proses pengenalan kehidupan kampus dilakukan secara tatap muka. Pada tahun 2020 dan 2021, semuanya dilakukan secara daring. Pada tahun akademik 2022 ini, FISIP UB menerima 1312 mahasiswa baru.

Mereka tersebar di enam program studi yang dimiliki yaitu Psikologi 293 mahasiswa baru, Ilmu Komunikasi 279 mahasiswa, Hubungan internasional 236 mahasiswa, Ilmu Politik 176 mahasiswa, Sosiologi 166 mahasiswa dan Ilmu Pemerintahan 166 mahasiswa.(der)