Jasa Tirta Klaim Kualitas Air Waduk Selorejo Rusak Akibat Perikanan Intensif

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan.(ist)

MALANGVOICE – Konsep perikanan intensif yang dilakukan nelayan di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, merusak kualitas air. Hal tersebut dikemukakan Direktur Utama Perum Jasa tirta I, Raymond Valiant Ruritan.

Menurut dia, hal tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan penelusuran di lapangan. Salah satunya terdapat banyak jaring apung, pakan ikan dan pupuk area.

Pemberian pakan ikan dan pupuk area dilakukan supaya ikan bertambah banyak dan gemuk. Padahal, hal itu bertentangan dengan aturan dan prinsip konservasi lingkungan.

“Sepatutnya memang dibiarkan ikan ditebar dan bisa dipanen secara bebas,” katanya.

Sisa makanan ikan tersebut berpotensi menjadi racun dan berdampak pada kualitas air bendungan. Sehingga menyebabkan eceng gondok tumbuh subur.

“Ini justru mengurangi kadar oksigen di air dan kualitasnya menurun,” ujarnya.

Selain itu, hasil kajian tahun 2015 dan 2016 sudah melebihi kapasitas ikan. Jumlah ikan sudah melebihi daya tampung waduk.

Perum Jasa Tirta I juga tidak pernah memberi izin aktivitas perikanan intensif. Raymond pun mengimbau masyarakat supaya menggunakan sistem tebar dan tangkap bebas dalam mencari ikan.

“Ini untuk keberlangsungan ikan di bendungan, sehingga tetap bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar,” jelas dia.

Persoalan ekonomi, lanjut dia, menjadi motif nelayan melakukan sistem budidaya perikanan tersebut.

Secara biaya memang perikanan intensif lebih mahal. Namun, pada operasionalnha lebih murah.

“Hasil panennya juga lebih banyak. Makanya masyarakat enggan melakukan budidaya ikan dengan pakai keramba. Tapi, yang jelas perikanan intensif atau keramba tidak sekalipun kami beri izin,” papar dia.(Der/Yei)