Inovasi Beras Ramah Diabetes Antarkan Siswi MTsN 1 Kota Malang Juara INOTEK

Dania Wijayanti diwawancarai awak media usai meraih Juara INOTEK 2019 di Bidang Agribisnis. (Ordi)
Dania Wijayanti diwawancarai awak media usai meraih Juara INOTEK 2019 di Bidang Agribisnis. (Ordi)

MALANGVOICE – Dania Wijayanti dan Rizqina Faizana, siswi MTs Negeri 1 Kota Malang berhasil meraih juara 1 lomba INOTEK 2019. Ini berkat inovasi beras analog bernutrisi dan rendah glikemik berbasis ganyong, bayam dan tiwul sebagai diversifikasi pangan Indonesia.

Dania menjelaskan, inovasi tersebut didasari kondisi masyarakat Indonesia yang mengonsumsi bahan pangan pokok beras lebih tinggi. Maka tujuan inovasi ini untuk ketahan bahan pangan dengan cara alternatif produk diversifikasi pengolahan komoditas pertanian lokal.

“Penelitian ini sudah kita lakukan dari tahun 2017 namun baru tahun ini kita buktikan hasilnya. Serta sudah memenuhi standar SNI 61282008. Rasannya tidak berbeda dari beras biasanya,” urainya.

Ia menambahkan, proses beras analog dibuat dari tiga bahan yang berbeda, diantaranya tepung ganyong, bayam dan tiwul yang dicampur menjadi satu kemudian dihaluskan. Tahap berikutnya , dicetak jadi butiran beras dan dioven selama satu jam.

“Jika dibandingkan dengan beras analog lainnya, jauh lebih cepat ketika di masak dan untuk kandungan proteinnya lebih tinggi daripada beras biasa,” ujarnya.

Ada beberapa manfaat keunggulan dari Inovasi ini, diantaranya memiliki indeks glikemik yang rendah,memiliki nutrisi yang lebih tinggi. Bahan-bahannya mudah didapatkan dan bisa jadi lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Ini ada nilai tambahnya karena inovasi yang kita lakukan bukan seperti beras biasa. Selain kandungan proteinnya tinggi seratnya pun tinggi jadi ini cocok untuk orang yang kena diabetes,” tutupnya. (Hmz/ulm)