Hebat, Campuran Ini Bisa Hemat Penggunaan Pertamax

Rhezaldian, tim PKM-P FT UB
Rhezaldian, tim PKM-P FT UB

MALANGVOICE- Apa yang dilakukan tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) yang mengembangkan formula bahan bakar baru, patut diapresiasi. Hebatnya, formula ini dapat mengurangi jumlah penggunaan bahan bakar fosil.

Idenya adalah menambahkan komponen senyawa alkohol ke dalam bahan bakar, untuk meningkatkan nilai kalor dan tekanan uap. Bahan yang ditambahkan adalah etanol dan butanol.

“Butanol kami pilih karena senyawa ini dikenal sebagai alkohol rantai panjang yang dapat meningkatkan nilai kalor, sehingga efisiensi kerja pada mesin semakin bagus,” kata ketua tim penelitian, Rhezaldian Eka Darmawan.

Tim telah mengujicoba komposisi bahan bakar campuran Pertamax Plus (RON 92) ditambahkan etanol dan butanol di laboratorium. Nilai kalor diujicobakan di Laboratorium Mesin Bakar Teknik Mesin.

Hasilnya, untuk murni bahan bakar Pertamax Plus (RON 92) nilai kalornya adalah 12.000 kalori per gram. Sedangkan untuk komposisi campuran dari Tim PKM-P didapatkan nilai kalor 11.300 kalori per gram.

“Artinya bisa mengurangi konsumsi bahan bakar pertamax hingga 12 persen,” jelas mahasiswa yang baru saja terpilih menjadi Mawapres Utama UB 2016 ini.

Uji coba kedua dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia untuk menguji densitas senyawa. Ternyata, nilai densitas yang didapatkan konstan, stabil, dan karakteristik bahan bakar campuran tidak berubah.

Pengujian ini terkait keamanan dalam proses penyimpanan bahan bakar ke dalam tangki kendaraan bermotor.

“Dari uji densitas juga dapat dilihat bahwa bahan bakar campuran dapat dibakar secara bersamaan. Emisi yang dihasilkan juga pasti rendah. Sehingga aman untuk digunakan dikendaraan bermotor,” tambahnya.