Haris: Misi Peduli Wong Cilik Harus Direalisasikan

Pengamat Kebijakan Publik UB, Haris el Mahdi

MALANGVOICE – Mereview 2015, pengamat kebijakan publik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Haris El Mahdi, berharap Wali Kota Malang, HM Anton, benar-benar merealisasikan misi ‘peduli wong cilik’, pada 2016.

Ia melihat kebijakan yang ditelorkan Anton belum menyentuh ranah itu secara maksimal. Patokan dasar peduli wong cilik, menurut Haris, adalah masalah kesehatan, pendidikan, peningkatan taraf ekonomi dan proses administrasi kependudukan (adminduk) yang tidak berbelit.

“Khusus untuk peningkatan taraf ekonomi, saya rasa masih kurang, pendidikan gratis juga belum sampai tingkat SMA, padahal tetangga kita di Batu sudah merealisasikan itu,” kata Haris kepada MVoice.

Masalah kesehatan, kata dia, juga belum maksimal, karena pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) cenderung stagnan.

“Pelayanan di Puskesmas harus lebih ditingkatkan, karena RSUD belum beroperasi, termasuk masalah BPJS juga banyak keluhan warga” ungkapnya.

Haris juga melihat, sepanjang 2015 banyak program yang datang tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat, sehingga banyak menimbulkan masalah di masyarakat.

“Pembangunan ATM drive thru di Alun-alun Merdeka dan revitalisasi Hutan Kota Malabar serta kasus one way traffic menunjukkan Pemkot masih lemah dalam hal sosialisasi dan komunikasi,” tuturnya.

Meski begitu Haris tak hanya menyampaikan kritik dan saran. Dia juga mengapresisasi usaha Pemkot Malang mempercantik kota dengan ‘menghias’ taman dan menambah ruang terbuka hijau (RTH).

“Itu prestasi baik dan harus kita apresiasi,” pungkasnya.