Festival Kampung Sakura, Desa Sidomulyo Bersolek ala Negeri Matahari Terbit

Masyarakat Desa Sidomulyo tampil mengenakan kimono saat Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melihat persiapan Festival Kampung Sakura yang akan diluncurkan pada 21 Januari nanti. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Nuansa ala Negeri Matahari Terbit bakal terasa di Desa Sidomulyo, Kota Batu saat gelaran Festival Kampung Sakura.

Event itu akan diluncurkan pada 21 Januari di desa yang dikenal sebagai sentra tanaman hias itu. Ada beragam kegiatan yang ditawarkan saat pelaksanaan festival itu agar dapat menarik antusias wisatawan berkunjung.

Daya tarik yang ditonjolkan berupa hiasan ornamen-ornamen yang dirancang menyerupai pohon sakura. Ornamen-ornamen tersebut memanfaatkan limbah plastik dan pohon apel yang tak lagi produktif. Selanjutnya ornamen-ornamen pohon sakura yang telah dihias akan dijejer rapi sepanjang jalan di lingkungan RT 05/RW 11 di Desa Sidomulyo.

“Barang-barang limbah ini dicat dan dibentuk sedemikian rupa. Hingga terlihat menarik dan artistik. Setelah itu, ornamen-ornamen itu dipasang di sepanjang jalan kampung,” tutur inisiator Festival Kampung Sakura, Abdul Rokhim.

Baca juga:
Polresta Malang Kota Ultimatum 3 Petinggi BEM, Beri Waktu Klarifikasi dan Permohonan Maaf 1×24 Jam

Jabatan Aries Agung Paewai sebagai Pj Wali Kota Batu Diperpanjang hingga Januari 2025

Polisi Amankan Tiga Tersangka Penganiayaan dan Pengeroyokan di Kafe Loteng

Polisi Amankan Tersangka Penipuan Investasi Pompa ASI Senilai Rp2,5 Miliar

Ketua Pengelola Desa Wisata Sidomulyo itu, embrio Festival Kampung Sakura berawal dari event Sidomulyo Flora Festival (SFF). Sebuah lomba kampung tematik yang diikuti seluruh RT di Desa Sidomulyo. Saat itu, masyarakat menghias lingkunganya dengan beragam tanaman hias yang ada di Desa Sidomulyo. Dari titik itu, mendorong keinginan masyarakat untuk melanjutkan dan mengembangkan area tersebut menjadi kampung wisata.

“Setelah STF selesai, warga sepakat tidak membongkar hiasan-hiasan itu. Kemudian kami berpikir agar bisa menciptakan sesuatu yang berbeda dan unik, bukan hanya sekedar tanaman hias saja,” ungkap dia.

Baca juga:
Sidomulyo Floral Festival 2022, ‘Harumkan’ Kota Batu hingga Tingkat Nasional

Lomba Hias Kampung Floral Festival, Teguhkan Nilai Gotong Royong dan Angkat Potensi Desa Sidomulyo

Sidomulyo Floral Festival 2022, Disparta Berkolaborasi Geliatkan Sentra Tanaman Hias di Kota Batu

Sidomulyo Floral Festival 2022, Pemantik Kebangkitan Bisnis Florikultura Kota Batu

Mall Bunga Sidomulyo Undang Decak Kagum Para Delegasi W20

Aktualisasi budaya Jepang juga akan ditampilkan saat Festival Kampung Sakura. Seperti suguhan tari yosakoi untuk penyambutan tamu dan chanoyu atau upacara minum teh. Selain itu disajikan pula hidangan sushi sepanjang 24 meter, bursa bonsai, pengenalan produk produk Kampung Sakura, bazar aneka kuliner dan oleh-oleh produk lokal. Serta pada malamnya ditutup dengan pelepasan lampion terbang sejumlah 240 lampion.

Warga setempat juga menyewakan pakaian adat Jepang Kimono untuk wisatawan yang ingin berswafoto. Satu set komplit baju adat itu disewakan dengan harga yang ramah dikantong. Wisatawan bisa menyewanya hanya dengan merogoh kocek Rp25 ribu.

“Tidak ada tiket masuk untuk menikmati keindahan kampung Sakura. Pengunjung hanya dikenakan parkir kendaraan. Ini artinya ada pemasukan bagi warga sekitar selain mempercantik kampung,” ungkapnya.

Festival Kampung Sakura mendapat apresiasi Pemkot Batu yang berkeinginan untuk memacu terbentuknya desa tematik. Sehingga bisa makin meningkatkan potensi ekonomi masyarakat sekitar utamanya sektor UMKM dan pusat oleh-oleh.

Saat berkunjung, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengaku kagum dengan semangat warga membentuk destinasi desa tematik secara mandiri dan swadaya. Aries didampingi Kepala Disparta, Arief As Siddiq saat datang meninjau persiapan Festival Kampung Sakura. Event itu akan dilaunching pada 21 Januari nanti dan rencananya akan turut mengundang Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya.

“Semoga dapat mendongkrak perekonomian desa yang sudah terkenal dengan potensi tanaman hias ini. Tdak salah jika warga memunculkan ide membangun destinasi Kampung Sakura sangat mirip sekali dengan kondisi aslinya. Juga ada tiga spot rumah bernuansa Jepang yang bisa digunakan masyarakat untuk selfie maupun foto-foto,” jelas Aries.(der)