Elang Bido Dijual Rp 250 Ribu Lewat FB

Pelaku penjual Elang Bido. (Deny)

MALANGVOICE – Ahmad Nucholis, pria asal Probolinggo yang tertangkap tangan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Malang-Batu, menjual Elang Bido, di Dinoyo, Kota Malang, sore tadi, mengaku mendapat hewan itu dari salah satu teman di Surabaya.

Dari pengakuannya, pria yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) jurusan Peternakan itu dikirimi dua ekor elang yang ditangkap di atap tempat temannya bekerja, sekitar lebih dari satu bulan lalu.

Elang

“Waktu itu kondisi kuku kaki patah dan saya ditawari merawat elang itu,” katanya, sambil tertunduk di kantor BKSDA Malang-Batu, Jalan Cakalang, Kota Malang.

Akhirnya, karena biaya merawat elang itu mahal, ia berencana menjual lewat media sosial. Tapi, setelah diposting salah satu grup Facebook, satu elang kabur. “Yang satu kabur waktu mau saya kasih makan. Waktu itu saya jual Rp 250 ribu, buat ganti biaya merawat,” tambahnya.

Ahmad sendiri sudah tahu kalau menjual elang dilarang karena termasuk hewan dilindungi. Namun, karena dia sudah terbiasa menjual musang hasil tangkapan dari Probolinggo, dia santai saja sampai ditangkap petugas BKSDA.

Di lain pihak, Ketua Pro Fauna Malang, Rosek Nursahid, tak sepenuhnya percaya dengan alasan pelaku. Menurutnya, Elang Bido biasa ditemukan di kawasan selatan Pulau Jawa.

“Biasa ada di Probolinggo, Pulau Sempu, Gunung Arjuna, Gunung Kawi, Gunung Bromo dan Semeru karena daya jangkaunya sampai 20-30 km,” jelasnya.

Kini, hal itu menjadi pembelajaran bagi warga lain yang masih menyimpang atau memperjual belikan satwa langka atau dilindungi karena berakibat hukuman penjara.