DPUBM Percepat Pembangunan Jalan dan Jembatan Hingga Akhir 2018

Kondisi jembatan Jurang Klampok. (Istimewa)
Kondisi jembatan Jurang Klampok. (Istimewa)

MALANGVOICE – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang terus berupaya mempermudah akses jalan bagi wisatawan yang akan menuju pantai di sepanjang Jalur Lintas Selatan (JLS).

Akhir 2018 ini pembangunan jembatan dan jalan Srigonco-Jurang Klampok, Bantur yang merupakan akses menuju wisata Pantai Balekambang dan sekitarnya dijadwalkan selesai.

Kepala DPUBM Kabupaten Malang Romdhoni, menyampaikan bahwa pihaknya di tahun ini memprioritaskan penyelesaian jalan dan jembatan di Srigonco, Bantur, sebab masih banyak titik yang juga menunggu untuk dilaksanakan pembangunannya.

“Kami memprioritaskan penuntasan di sekitar jalan Klampok yang dinilai sangat ekstrem dan tidak memenuhi standar teknis, karena kondisi jalan di tempat itu curam serta rawan terjadi kecelakaan. Kendaraan transmisi otomatis kesulitan lewat jalan itu. Bila menggunanakan gigi satu, maka kendaraan cepat rusak,” ungkap Romdhoni, Rabu (7/2).

Menurut Romdhoni, pihaknya memilih untuk memprioritaskan penyelesaian jalan dan jembatan yang memangkas bukit di wilayah jurang Klampok, selain karena alasan teknis. Juga sepanjang jalur tersebut menjadi rute tengkorak bagi para pengunjung yang akan ke lokasi wisata pantai, khususnya Balekambang.

Kondisi jembatan Jurang Klampok. (Istimewa)
Kondisi jembatan Jurang Klampok. (Istimewa)

“Kami memutuskan untuk membangun jembatan baja dengan menelan anggaran total hampir mencapai Rp 30 miliar (tahap 1 dan 2) guna mempermudah akses pengendara, sebab di jalan itu sangat minim safety, dan kami berharap dengan adanya jembatan baja Ini, maka pengendara lebih safety ketika melintas,” ulas Romdhoni.

Ditahap 1, lanjut Romdhoni, jalan dan jembatan di wilayah jurang Klampok tersebut sudah dianggarkan Rp 10 miliar untuk melakukan pengerasan serta pengecoran. Sedangkan spesifikasinya terbuat dari baja murni dengan panjang 120 meter dan lebar 3,5 meter.

“Bedanya adanya baja di atas jembatan. Ini yang membuat mahalnya biaya pembangunan jembatan tersebut,” imbuhnya.

Menurutnya, pada tahun 2018 nanti diharapkan jembatan yang meniru Jembatan Wonokerto Bantur dapat terselesaikan. Sehingga, kata dia, wisatawan tidak perlu lagi melewati Jurang Klampok yang kondisinya sangat curam tersebut.

“Nantinya jembatan itu berada di atas jurang. Harapannya, kunjungan wisatawan akan meningkat. Jalan yang lama masih bisa dipergunakan karena di bawahnya masih ada perkampungan dan rumah penduduk,” pungkas Romdhoni.

Dari data di DPUBM Kabupaten Malang panjang jalan di wilayah Bantur-Balekambang sekitar 12,48 kilometer. Kondisi jalan di wilayah ini mayoritas dalam pemetaan jaringan yang ada di DPUBM masuk dalam pembangunan secara total. (Der/Ery)